Ingin jadi Influncer? Perhatikan Hal Berikut
WARTAEVENT.COM, Kab. Malang – Tren menjadi influencer di media sosial seperti Instagram dan YouTube memang bukan hal yang baru. Semua orang berlomba-lomba ingin mengunggah konten di masing-masing platform demi mendapatkan exposure dan menjadi terkenal.
Popularitas bukanlah satu-satunya tujuan orang menjadi influencer. Pundi-pundi rupiah dari media sosial ini bisa jadi salah satu penyebabnya. Apalagi jika cukup dikenal dan memiliki penggemar loyal maka menjadi nilai lebih untuk mengumpulkan penghasilan.
“Iming-iming uang yang banyak ini, tidak heran semua kalangan dari yang muda sampai yang tua berlomba-lomba menjadi yang terdepan. Konten yang dibuat pun beragam mulai dari tema gaya hidup, traveling, kecantikan, hingga masak-masak,” ujar Anjani Adyalaksmini, CMO at PT. Laksmindo Bahtera saat berbicara sebagai Key Opinion Leader dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin(23/8/2021) pagi.
Untuk menjadi influencer, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:
- Carilah hal yang kamu minati
Untuk menjadi seorang influencer, hal pertama yang dilakukan adalah mencari sesuatu yang sangat diminati atau disuka. Sesuatu yang sangat kamu ketahui dan ingin kamu bagikan ke orang lain. Dalam membuat konten jangan hanya sekadar ikut-ikutan membuat konten viral padahal tidak minat di bidang tersebut. Riset informasi sebanyak-banyaknya dan jangan terburu-buru memutuskan.
- Bagikan ilmu
Untuk mengundang para audiens ke dalam media sosialmu, bagikan cerita menarik dan juga ilmu yang bermanfaat. Menjadi seorang influencer bukan hanya mengunggah foto atau video saja tapi juga harus memiliki insight yang berguna bagi para penontonnya.
- Rapikan feed Instagram
Jika ingin fokus menjadi seorang influencer di Instagram, jangan lupa untuk merapikan feed Instagram agar menarik dilihat. Merapikan feeds bisa dimulai dari warna foto yang senada antara satu dengan yang lainnya, sehingga seragam saat dilihat. Unggah foto yang saling berkaitan. Misalnya jika ingin menjadi traveler, unggahlah foto yang berkaitan dengan hal-hal travel.
- Coba tren terbaru
Untuk mencoba peruntungan di media sosial jangan malas untuk riset mengenai tren yang sedang beredar. Tren ini bukan hanya sekadar tema konten yang perlu dibuat melainkan platform dan bentuk konten.
- Perluas networking
Untuk memulai menjadi influencer jangan lupa juga untuk sering-sering berinteraksi dengan para influencer. Mungkin sebutan zaman sekarang disebut pansos alias panjat sosial. Walaupun pansos berkonotatif negatif, tetapi kamu tetap bisa pansos dengan cara yang baik.
- Konsisten
Konsisten adalah kunci. Jika ingin menjadi influencer, konsistenlah dalam mengunggah konten. Jika jarang upload, pastinya kamu akan kalah dengan saingan-sainganmu yang sering upload. Namun tetap ingat ya, konsistensi upload konten juga harus berbanding lurus dengan kualitas video atau topik.
- Interaksi
Kamu akan menjadi icon atau opinion leader dari sesuatu dan sangat berpengaruh pada pengikutmu nanti. Jadi, jangan lupa untuk selalu berinteraksi dengan mereka dan berikan opini-opinimu sebagai influencer. Ingat, menjadi influencer adalah bentuk komunikasi dua arah sehingga kamu tidak bisa mengabaikan para followers jika terjadinya interaksi.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (23/8/2021) pagi, juga menghadirkan pembicara Sari Riana (CEO at PT NAP Committee of Ind Chamber of Commerce (Kadin) Committe of Ind Hotel Association of DKI Jakarta (PHRI DKI)), Ayrton Edoardo (Founder & Director Crevolutionz), Zulham Mubarak (Ketua Umum Milenial Utas & Komisaris PT. Agranirwasita Technology), dan Muhajir Sulthonul Aziz (Ketua Relawan TIK Surabaya).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.