Tips Bijak Menggunakan Media Sosial
WARTAEVENT.COM – Kab. Magetan – Di zaman sekarang, media sosial merupakan hal yang sangat umum. Orang-orang mungkin akan merasa aneh jika kamu tidak memiliki satu akun media sosial apa pun.
Moh. Amik Aminuddin, Ketua Umum Bhakti Rikho Jatim Sejahtera, mengatakan, fungsinya yang berawal sebagai media bersosialisasi mengalami perubahan dan peningkatan hingga bisa menjangkau aktivitas seseorang dalam banyak hal.
“Melalui media sosial, kita bisa menjual dan membeli berbagai barang, mencari pekerjaan, atau memamerkan kemampuan,” ujar Amik, saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Selasa (24/8/2021).
Ia menambahkan, pembahasan di media sosial pun tidak lagi tentang hal-hal yang remeh, tapi bisa menyangkut apa pun. Yang tidak jarang pula, menimbulkan masalah bagi sebagian orang. Semakin banyak yang dibahas, semakin banyak orang, tentu semakin besar pula kemungkinan masalah yang bisa ditimbulkan.
Oleh sebab itu, tidak ada salahnya mulai belajar cara menggunakan media sosial secara bijak agar terhindar dari drama atau konflik yang melelahkan, seperti:
- Tidak membagikan informasi pribadi
Di era serba mudah ini, orang-orang bisa mendapatkan informasi mengenai seseorang dengan cepat. Sebenarnya tidak masalah jika informasi tersebut tidak digunakan untuk hal-hal yang merugikan. Namun, dengan banyaknya kasus kriminal saat ini, kita perlu berhati-hati. Apalagi jika membagikannya di media sosial, yang melihat tidak satu atau dua orang, tapi bisa ribuan hingga jutaan.
- Pilih-pilih teman
Bagi anak milenial punya banyak pengikut mungkin sesuatu yang membanggakan, tapi memiliki banyak teman di media sosial tidak selalu bermanfaat. Akan lebih baik kamu mulai menyaring teman di media sosial dan pastikan kamu berteman dengan orang yang memang dikenal. Hal ini bertujuan untuk mengurangi informasi pribadi yang tersebar secara luas demi menghindari kejahatan atau tindakan yang merugikan.
- Hindari akun-akun negatif
Saat ini, apakah kita merasa terlalu banyak informasi yang dibagikan di media sosial? Terlebih lagi, tidak semua informasi tersebut baik dan berguna. Tidak jarang berbagai informasi negatif bertebaran di dunia maya hingga meresahkan diri sendiri. Nah, jika menemukan akun atau postingan seperti itu, lebih baik hindari dan jangan berlama-lama membacanya. Jika perlu, laporkan dan blokir. Jangan ikut terjebak dengan berkomentar, kita hanya akan membuat waktu dan tenagamu terbuang percuma.
- Periksa kembali sebelum membagikan konten
Media sosial tidak akan lengkap tanpa adanya gambar atau video yang dibagikan. Namun, dengan banyaknya berita palsu yang berkeliaran, lebih baik pastikan kebenaran berita sebelum kamu unggah. Tidak hanya untuk berita sehari-hari, pastikan juga kamu menahan diri mengomentari kehidupan orang lain. Jangan bagikan konten atau berkomentar yang membuatmu akan terjebak dalam masalah. Seperti mengomentari bentuk tubuh orang lain secara negatif (body shaming) meski hanya untuk bahan bercandaan.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Selasa (24/8/2021) juga menghadirkan pembicara, Aristha J. Kusuma (Learning Specialist JNE & Profesional Trainer), Ayrton Eduardo Aryaprabawa (Founder & Director Crevolutionz), Nur Lina Safitri (Ketua LPPM ITSNU Pasuruan), dan Sukma Ningrum sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.