Mencegah Anak Kecanduan Digital
WARTAEVENT.COM, Kab. Tuban – Teknologi digital merupakan suatu hal yang mempengaruhi aspek kehidupan manusia di seluruh dunia baik anak-anak maupun dewasa. Namun, keberadaan teknologi ini nyatanya tidak selalu membawa pengaruh baik, tetapi ada juga pengaruh buruknya.
Dampak positif internet bagi anak-anak, yakni mudah mendapatkan informasi dan pengetahuan baru, bisa belajar keahlian lain, anak bisa belajar dengan cara yang menyenangkan, hingga menstimulasi kemampuan bahasa dan literasi anak. Akan tetapi, dampak buruknya anak lebih senang bermain gadget, anak kehilangan kemampuan bersosialisasi, dan mengalami kecanduan.
“Tugas kita sebagai orang tua atau orang yang lebih dewasa di sini adalah mengurangi dampak buruk atau merugikan bagi anak-anak. Namun, kita harus bisa memperluas dampak baik teknologi digital pada anak,” tutur Anggia Kalista, Ketua Prodi Teknik Industri UNIROW Tuban dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Selasa (05/10/2021).
Anggia menyampaikan, mencegah kecanduan digital pada anak hal yang harus dilakukan. Pertama, berkomunikasi dengan anak. Hal ini karena komunikasi merupakan salah satu cara mendidik anak di era digital. Kedua, mendampingi anak saat bermain gadget untuk menghindari anak mengakses konten atau informasi yang tidak sesuai dengan usianya. Ketiga, membuat aturan penggunaan gadget dengan kebiasaan dan gaya pola asuh yang dilakukan di rumah.
Keempat, mengatur batasan screen time atau waktu bermain gadget. Karena semakin lama anak menatap layar gadget semakin besar juga kemungkinan ia terpapar konten yang tidak sesuai usianya. Kelima, menyeimbangkan waktu bermain di dunia nyata dan dunia maya untuk menjaga dan melatih motorik anak. Keenam, memantau aktivitas anak di dunia maya, seperti riwayat akses konten.
“Kita bisa menggunakan family link untuk memantau kegiatan anak, membatasi waktu bermain, dan lainnya. Kita bisa lihat apa saja yang anak lakukan dengan aplikasi family link,” ungkapnya.
Pinjamkan gadget sesuai kebutuhan anak, tetapi bukan berarti orang tua melepasnya begitu saja tanpa pengawasan. Hal terpenting yang perlu orang tua lakukan adalah menjadi contoh yang baik bagi anak. Orang tua merupakan seorang role model bagi anak, anak akan menirukan apapun yang orang tua lakukan. Oleh karena itu, jangan terlalu sering menggunakan gadget di depan anak.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Selasa (05/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Moch. Sofi Asrifin (Sekjen RTIK Sidoarjo), Dhimas Dwi Nugraha (Dosen Politeknik Negeri Malang), dan Sarri Riana (Entrepreneur dan CEO PT. Nuswantara Adhidaya Perkasa), dan Eka Tura Johan sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.