Menemukan Konten Bully, Mahasiswa Psikologi Dapat Melakukan Hal Ini
WARTAEVENT.com – Malang. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan webinar Literasi Digital melalui aplikasi zoom dari bulan Mei hingga Desember 2021 mendatang.
Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab.
Penyelenggaraan Kegiatan webinar Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di Kabupaten Malang pada hari ini Sabtu (16/10/2021) dengan mendatangkan 4 narasumber yaitu Arief Budiono S.T,M.M, Zainul Anwar, M.Psi., Psikolog, Ranny Afandi, SP, Prof. Zainal Arifin Hasibuan, Ph.D dan Anindito Wisnu Sampurno (KOL).
Pada acara kali ini, tema yang diangkat adalah “Kehidupan Sosial yang Baik di Media Sosial”. Dan diikuti oleh 2.568 peserta dari berbagai kalangan masyarakat.
Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Zainul Anwar, M.Psi., Psikolog adalah, bagaimana cara bertindak yang benar sebagai mahasiswa psikologi apabila menemukan konten yang konteksnya membully kesehatan mental seseorang.?
Lalu bagaimana, terhadap konten seseorang di media sosial yang dengan bangga melabeli dirinya memiliki penyakit mental.?
Dan pada saat itu Zainul Anwar, M.Psi., Psikolog langsung memberikan jawaban, kalau kita menemukan konten yang mengganggu, bisa memberikan edukasi atau mengingatkan. Kadang orang yang memberikan respon karena khilaf. Ada juga sengaja dilakukan. Kita bisa mengingatkan.
Pada dasarnya kita tidak bisa mengubah orang lain. Cara mengingatkan menyesuaikan dengan karakter yang bersangkutan. Secara umum orang yang mengalami gangguan jiwa itu mengakui dirinya mengalami gangguan. Kalau ada yang mengaku bahkan bangga mengalami gangguan jiwa, artinya butuh bantuan.
Mencari perhatian, ada problem psikologis, perlu konseling. Media sosial tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan kita. Kendali ada pada diri kita sendiri.
Tujuan utama Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar Literasi Digital ini karena diharapkan masyarakat Indonesia pada akhir tahun ini mencapai 10 juta orang terliterasi dan diharapkan meningkat menjadi 50 juta orang di tahun 2024 mendatang.
Literasi Digital yang mengakat tema besar Indonesia Makin Cakap Digital ini membahas 4 pilar utama Literasi Digital yakni, budaya bermedia (digital culture), aman bermedia (digital safety), etis bermedia (digital ethics) dan cakap bermedia digital (digital skills). [*]