Prinsip Mudah Agar Tidak Terjebak Pada Plagiasi
WARTAEVENT.com – Kediri. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan webinar Literasi Digital melalui aplikasi zoom dari bulan Mei hingga Desember 2021 mendatang.
Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab.
Penyelenggaraan Kegiatan webinar Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di Kabupaten Kediri pada hari ini Jum’at (22/10/2021) dengan mendatangkan 4 narasumber yaitu Ghuiral Hilanda Saffaragus, Firdaus Rahman, A.Md.A, Lintang Ratri Rahmiaji, Pradipta Nugrahanto, Fauzan Al-Rasyid (KOL).
Pada acara kali ini, tema yang diangkat adalah “Mewujudkan Masyarakat Digital yang Inovatif”. Dan diikuti oleh 508 peserta dari berbagai kalangan masyarakat.
Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Akhmad Firmannamal, Ph.D. adalah, adakah prinsip sederhana yang harus diingat agar tidak menjadi seseorang plagiat.? Lalu apakah dengan melakukan parafrase pada suatu kalimat dan modifikasi pada suatu karya tetap bisa dikatakan melakukan plagiasi.?
Dan apakah turnit in atau aplikasi-aplikasi pengecekan tulisan lainnya itu efektif dalam melacak tulisan itu termasuk plagiat atau tidaknya.?
Dan pada saat itu Akhmad Firmannamal, Ph.D. langsung memberikan jawaban, prinsip yang mudah diingat lah yang harus diperhatikan, untuk penggunaan software ada beberapa pilihan yang salah satunya adalah bisa menggunakan turnit inkemudian untuk yang free bisa menggunakan grammer link.
Tujuan utama Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar Literasi Digital ini karena diharapkan masyarakat Indonesia pada akhir tahun ini mencapai 10 juta orang terliterasi dan diharapkan meningkat menjadi 1.653 juta orang di tahun 2024 mendatang.
Literasi Digital yang mengakat tema besar Indonesia Makin Cakap Digital ini membahas 4 pilar utama Literasi Digital yakni, budaya bermedia (digital culture), aman bermedia (digital safety), etis bermedia (digital ethics) dan cakap bermedia digital (digital skills). [*]