Gamelan Sudah Mulai Ditinggalkan Tapi Orang Asing Justru Tertarik, Ternyata Ini Sebabnya
WARTAEVENT.com – Pacitan. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan webinar Literasi Digital melalui aplikasi zoom dari bulan Mei hingga Desember 2021 mendatang.
Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab.
Penyelenggaraan Kegiatan webinar Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di Kabupaten Pacitan pada hari Jum’at (19/11/2021) dengan mendatangkan 4 narasumber yaitu Firman Zakaria, Firdaus Rahman, A.Md.A., Dr. Havid Han, MM., Bagaskoro, S.Kom, MM., dan Anelies Praramadhani (KOL).
Dalam acara Lierasi Digital kali ini, tema yang diangkat adalah ” Literasi Digital Perluas Potensi Indonesia di Ruang Digital”. Dan Literasi Digital kali ini diikuti oleh 68 peserta dari berbagai kalangan masyarakat.
Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Firdaus Rahman, A.Md.A adalah, saat ini budaya seperti gamelan makin di tinggalkan masyarakat, namun di Australia malah banyak orang yang tertarik mempelajarinya.
Apa yang membuat masyarakat kurang meminati budayanya sendiri.? Bagaimana cara agar masyarakat memiliki mental bangga terhadap budayanya sendiri.?
Dan pada saat itu Firdaus Rahman, A.Md.A langsung memberikan jawaban, banyak sudut yang bisa dibahas, tapi karena keterbatasan waktu kita simpulkan ke satu poin. Kita tidak bangga karena tidak kenal, tidak tahu. Budaya seperti gamelan terkesan kuno, jadul, dan tidak bermanfaat.
Orang Jawa sendiri banyak yang tidak kenal, tidak mengerti, tidak paham. Sebagai proses pembenahan PR besar kita untuk memperkenalkan lagi budaya tersebut. Apa sekedar alat kesenian atau ada makna di balik itu, ada hubungannya dengan ilmu lain, manfaatnya apa dalam kesehatan dan spiritual.
Di era ini sangat efektif apalagi jika ditambah videografis yang baik. Kita kekurangan seniman di area itu. Mungkin orang Australlia sudah mengkonsumsi makna dan manfaatnya dibandingkan kita sendiri sehingga lebih respect.
Tujuan utama Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar Literasi Digital ini karena diharapkan masyarakat Indonesia pada akhir tahun ini mencapai 10 juta orang terliterasi dan diharapkan meningkat menjadi 1.653 juta orang di tahun 2024 mendatang.
Literasi Digital yang mengakat tema besar Indonesia Makin Cakap Digital ini membahas 4 pilar utama Literasi Digital yakni, budaya bermedia (digital culture), aman bermedia (digital safety), etis bermedia (digital ethics) dan cakap bermedia digital (digital skills). [*]