News

“Personal Branding” Membutuhkan Kecakapan Digital

WARTAEVENT.com – Makassar. Personal branding atau pembentukan citra diri bisa berdampak positif apabila dilakukan dengan cara dan medium yang tepat. Pemanfaatan media digital akan lebih efisien dalam membangun personal branding. Namun, tetap dibutuhkan etika digital agar tidak merusak citra yang dibangun.

Demikian yang menjadi pembahasan dalam webinar bertema “Membangun Personal Branding untuk Komunitas di Era Digital” yang diselenggarakan di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (29/7). Webinar ini diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

Adapun narasumber webinar adalah Ketua Ikatan Sarjana Komunikasi Sulawesi Selatan Syamsu Rizal; Kepala Bidang Aplikasi Dinas Komunikasi dan Informasi Makassar Jusman; Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin Makassar Janisa Pascawati; Kepala Unit ICT UNDIPA Makassar Erfan Hasmin; selebritis internet Sintya Marisca; Head of Public Policy and Government Relation Gojek Indonesia Timur Mohammad Khomeiny; dan Rektor Institut Nitro Makassar Moh Hatta Alwi Hamu.

Dalam paparannya, Syamsu Rizal menguraikan definisi personal branding sebagai strategi membentuk citra diri untuk menjawab mengapa orang perlu mengenal, berinteraksi, dan menggunakan kelebihan kita. Personal branding penting, selain untuk kepercayaan diri, untuk membangun kredibilitas koneksi atau rencana kolaborasi. “Tunjukkan kelebihan Anda dengan memanfaatkan media sosial di ruang digital,” ucapnya.

Sintya Marisca memaparkan kiat dan inovasi untuk mengembangkan brand secara kreatif. Hal yang harus dilakukan adalah dengan mengenal lebih jauh karakteristik sebuah brand. Selain itu, harus disadari bahwa perubahan di luar sangat cepat dan perlu respons yang cepat pula untuk penyesuaian brand kita. “Intinya, kenali diri, tingkatkan kualitas, dan perbanyak kontribusi,” ujarnya.

Dalam membangun personal branding di media digital, menurut Janisa Pascawati, dibutuhkan etika moral, seperti menggunakan bahasa yang baik dan sopan, menciptakan konten yang otentik terhadap brand, bijak meneruskan informasi di media sosial, serta tidak memotong informasi guna menghindari kesalahpahaman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *