Di Perayaan HUT ke-79 RI, Starbucks Indonesia Hadirkan Merchandise Permainan Tradisional
WARTAEVENT.com – Jakarta. Melalui momentum HUT ke-79 RI Starbucks menghadirkan kembali kegembiraan dan kebanggaan sebagai orang Indonesia lewat warisan budaya yang kita miliki melalui tema “Satu Nusa Berbahagia” dalam kampanye terbarunya.
Liryawati, Chief Operations Officer, PT Sari Coffee Indonesia – pemegang lisensi resmi merek Starbucks di Indonesia, mengatakan berbagai jenis permainan tradisional Indonesia kini telah jarang dimainkan oleh anak-anak, tergantikan oleh gawai. Padahal permainan tradisional yang merupakan warisan budaya kita sangat beragam.
Baca Juga : Starbucks Indonesia Raih Sukses di Kejuaraan Barista Regional Asia Pasifik 2024
“Bernostalgia bersama warisan budaya Tanah Air inilah menjadi konsep penting yang membuat Starbucks mengusung tema ‘Satu Nusa Berbahagia’ untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79,” ungkap .
Warisan budaya Indonesia yang kaya menginspirasi Starbucks untuk menghadirkan merchandise hingga desain Starbucks Card untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia tahun ini.
Baca Juga : Starbucks Ajak Pelanggan Sumbangkan Bibit Pohon Kopi
Desain merchandise dan Starbucks Card menggoreskan ilustrasi permainan tradisional Indonesia yang merupakan bagian integral dari kekayaan budaya bangsa yang sudah diwariskan dari generasi ke generasi, seperti egrang, congklak dan permainan Wak Wak Gung.
Astrid Tanggara, Marketing Director, PT Sari Coffee Indonesia, menambahkan bahwa perubahan zaman dan teknologi menggeser popularitas permainan tradisional saat ini. Padahal permainan seperti congklak, egrang dan Wak Wak Gung memiliki filosofi yang mendalam pembentukan karakter manusia seperti toleransi, kerja sama tim, saling menghargai dan lainnya.
Baca Juga : Starbucks Indonesia Hadirkan Program Stiker Drive-Thru Pertamanya di Indonesia
“Untuk itu, lanjut AAstrid, Starbucks ingin mengajak semua orang untuk mengingat kembali masa-masa bahagia lewat desain permainan tradisional pada merchandise, yang terinspirasi dari permainan tradisional Indonesia,” pungkas Astrid. (*)
- Editor : Fatkhurrohim