Belanda dan Indonesia Tandatangani Perjanjian Kerja Sama Produksi Film
WARTAEVENT.com – Yogyakarta. Momen bersejarah bagi industri film Belanda dan Indonesia terjadi pada edisi ke-19 Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) saat kedua negara secara resmi menandatangani Perjanjian Kerjasama Produksi Film.
Penandatanganan ini berlangsung di Yogyakarta, Rabu (4/12/20240, dihadiri oleh Wakil Menteri Kebudayaan dan Media Belanda, Barbera Wolfensberger, dan Wakil Menteri Kebudayaan Indonesia, Giring Ganesha.
Baca Juga : Belanda Kembalikan 288 Objek Budaya ke Indonesia
Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen, juga turut hadir, bersama dengan para sineas ternama dari kedua negara, termasuk Jim Taihuttu, Martin Koolhoven, dan Garin Nugroho.
Perjanjian ini merupakan pencapaian yang telah lama ditunggu-tunggu oleh sektor perfilman kedua negara. Perjanjian ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi antara sineas Indonesia dan Belanda, membuka pintu bagi proyek-proyek inovatif yang menggabungkan beragam keterampilan, perspektif, dan keahlian.
Perjanjian ini bukan hanya sebuah dokumen, tetapi juga menggarisbawahi keyakinan bersama akan kekuatan transformatif dari cerita dan pengayaan budaya yang dapat dihasilkan dari produksi bersama.
Selain memungkinkan kolaborasi, perjanjian ini juga meningkatkan distribusi film yang diproduksi bersama di kedua negara. Perkembangan ini menjanjikan untuk memperluas jangkauan penonton dari cerita-cerita Indonesia dan Belanda, menyoroti narasi-narasi unik yang mencerminkan warisan budaya yang kaya dari kedua negara.
Baca Juga : Perkuat Ikatan Budaya, Belanda dan Indonesia Hadirkan ‘Program Pertukaran Pengetahuan Museum’
“Perjanjian ini meletakkan dasar yang kuat untuk kolaborasi yang berdampak besar yang akan menginspirasi kreativitas dan inovasi,” ujar Wolfensberger dalam acara tersebut.
Industri film di kedua negara sangat menantikan kesempatan-kesempatan baru yang akan dibuka oleh perjanjian ini. Dengan berlakunya perjanjian ini, maka akan meningkatkan visibilitas perfilman Indonesia dan Belanda di kancah global. (*)
- Editor : Fatkhurrohim