Pembahasan Mengenai Prospek Danantara Menuju Sovereign Wealth Fund dengan Standard Global
WARTA.EVENT.com – Jakarta. Forum Bisnis President Club telah menyelenggarakan diskusi dengan tema ”Prospek Danantara menuju Sovereign Wealth Fund dengan Standar Global”, pada Jum’at, (20/6/2025), di President Lounge, Menara Batavia, Jakarta Pusat.
Diskusi yang dibuka oleh Prof. Chandra Setiawan, Direktur Eksekutif President Club, dihadiri oleh kalangan akademisi, pebisnis, instansi pemerintah, lembaga pengkaji ekonomi dan think-tank.
Baca Juga : Meraih Peluang Bisnis di Era Kebijakan Tarif Trump
Disampaikan oleh Chandra, bahwa peluncuran Danantara oleh Presiden Prabowo Februari lalu memiliki arti yang sangat penting, karena Danantara Indonesia bukan sekadar badan pengelola investasi melainkan menjadi instrumen pembangunan nasional.
Chandra menyambut baik kehadiran para nara sumber yaitu Pandu Patria Sjahrir, Chief Investment Officer (CIO) Danantara, U. Saefudin Noer, pengamat Sovereign Wealth Funds (SWF) dan moderator diskusi Budiman Tanoeredjo, wartawan senior media Kompas TV, dan semua hadirin yang terdiri dari berbagai kalangan.
Baca Juga : DailyCo Resmi Akuisisi Waku, Perkuat Dominasinya di Pasar Katering BtoB
Diharapkan oleh Chandra paparan para nara sumber, diteruskan dengan saran konkrit para peserta diskusi akan menjadi masukan berharga bagi pengembangan Danantara.

Turut memberikan sambutan adalah Prof. Budi Susilo Soepanji, Kepala Yayasan President University. Disampaikan bahwa pemahaman menyeluruh mengenai Danantara membutuhkan upaya dan tekad besar. Untuk itu pengamatan dan saran para peserta akan sangat berarti.
Ditambahkan pula bahwa ide Danantara dirancang untuk investasi jangka panjang dan akan difokuskan pada generasi mendatang. Untuk itu pengetahuan tentang Danantara perlu terus disebarkan lintas generasi.
Investasi untuk SDM
Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi Danantara Pandu Patria Sjahrir,mengatakan Danantara merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menguatkan sumber daya manusia (SDM).
“Danantara itu membuatkan semacam institutional building atau institusi untuk pembangunan sumber daya manusia,” kata Pandu. Ia mengatakan, Indonesia dengan sumber daya alam (SDA) seperti nikel dan batu bara, memerlukan SDM yang mumpuni agar kekayaan itu dapat memberikan manfaat bagi negara.
Baca Juga : Forum Diskusi ICWA Membahas Situasi Terkini dan Masa Depan Kawasan Pasifik
“Bagaimana (SDA) bisa menciptakan hasil? Itu manusia yang harus melakukan. Makanya kita banyak melakukan investasi, kerja sama dengan menggunakan lensa global, yaitu untuk membawa know-how, technology transfer, dan seterusnya. Jadi semuanya kembali ke (peran) SDM,” jelas Pandu.