ISCOMICE 2025: Konferensi Internasional Mempercepat Transformasi Inovasi dan Keberlanjutan di Industri MICE
WARTAEVENT.com – Jakarta. Di tengah tantangan dan transformasi industri Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) dan pariwisata global, Program Studi MICE Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), kembali mengukuhkan perannya sebagai pionir pendidikan MICE di Indonesia melalui penyelenggaraan International Scientific Conference of MICE (ISCOMICE) ke-3.
Konferensi ilmiah internasional ini digelar pada Selasa, (1/6/2025), di Aminta Hall, Jakarta, sekaligus menjadi bagian dari perayaan 20 tahun eksistensi Program Studi MICE PNJ.
Baca Juga : ISCOMICE 2025 Kembali Digelar: Menjawab Tantangan Transformasi Industri MICE dan Pariwisata Global
Dengan tema “Innovating for Sustainability: Transforming MICE and Tourism for Global Impact,” ISCOMICE 2025 menghadirkan ruang dialog ilmiah yang mempertemukan akademisi, profesional industri, serta pemangku kepentingan untuk membahas inovasi dan praktik keberlanjutan dalam sektor MICE dan pariwisata.
Sesi pleno bertajuk “Bridging Practice and Academia: Innovating For Sustainability and Tourism For Global Impact” menghadirkan tiga pembicara internasional yang memberikan perspektif strategis dan praktis.
Director of Sustainable Events of Jejawi Advisors, Malaysia, April Layla Joseph, menekankan bahwa keberlanjutan dalam suatu event telah menjadi keharusan, bukan pilihan lagi dalam dunia MICE.
Untuk itu ia pun memaparkan cara penghitungan emisi GRK dengan ISO 14064, kemudian pantingnya metode pendekatan zero waste event management, serta mengulas tantangan akuntabilitas dan transparansi di mata peserta serta sponsor event.
Baca Juga : Mahasiswa Prodi MICE PNJ Membuka Ruang Karya Lokal dan UMKM di Event Eupopria
Sementara itu, Researcher and Lecturer dari Edith Cowan University, Australia, Dr. Eunjung Kim menyoroti dilema etis dalam penggunaan Face Recognition Technology (FRT).
Ia memaparkan definisi dan fungsi FRT dalam suatu event berkelanjutan. Kim pun membahas tentang manfaat efisiensi dan keamanan, serta risiko privasi dan perlunya persetujuan jelas dari peserta.
