PWKN 2017 Menggali dan Menemukan Khasanah Kuliner Nusantara
Warta Event – Jakarta. Bagi pemerintah pusat maupun daerah, saat ini kuliner bukan hanya menjadi sajian yang mampu memuaskan rasa lapar dan atau dahaga saja. Jauh lebih dari itu mampu menjadi alat promosi yang tepat untuk memperkenalkan Indonesia ke tingkat global.
Rempah-rempah yang melimpah menjadikan Indonesia dikenal sebagai surga kuliner yang kaya akan citarasa. Ditingkat dunia, Indonesia telah memperkenalkan 30 jenis makanan ke wisatawan asing.
Guna menemukan kembali khasanah kuliner nusantara yang beragam, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bekerjasama dengan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (AJBI) serta pelaku usaha kuliner menggelar pameran Pesona Wisata Kuliner Nusantara (PWKN) 2017 di di Area Parkir Selatan TMII Jakarta Timur.
Event berlangsung selama tiga hari dari tanggal 29 September hingga 1 Oktober ini dibuka secara resmi oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara (Deputi BP3N) Kemenpar Esthy Reko Astuti di TMII, Jumat (29/9) kemarin.
Esthy Reko Astuti mengatakan, Indonesia merupakan surganya kuliner dengan citarasa yang khas karena didukung oleh kekayaan rempah-rempah yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.
Dan, kuliner nusantara ini menjadi ikon dan terkenal ke seluruh dunia serta menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia. “Saat ini Indonesia memiliki tidak kurang 5.300 kuliner tradisional, di antaranya telah ditetapkan sebagai masakan terlezat di dunia seperti rendang dan sate,” kata Esthy Reko Astuti.
Esthy Reko Astuti menjelaskan, industri kuliner rmerupakan pengembangan dari industri kreatif yang melibatkan peran berbagai elemen yang dapat mempengaruhi pertumbuhan perekonomian suatu daerah.
“Kuliner sendiri pada tahun 2015 menyumbang 30% dari total pendapatan sektor wisata dan untuk memajukannya dibutuhkan optimalisasi termasuk sumber daya manusia (SDM) , salah satunya perempuan melalui pemerdayaan dan pelatihan untuk UMKM,” katanya.
Sementara itu, Wiryanti Sukamdani, Angota DPR RI Komisi X menyatakan, sebagai mitra pemerintah pihaknya akan selalu mendukung kegiatan yang mampu menggerakan perekonomian langsung ke tingkat bawah.
Tantangan kuliner Indonesia terletak pada kemasan, promosi dan pemasaran. Sebab, pada umumnya produsen kuliner Indonesia ini masih tradisional. Dan untuk merubah itu membutuhkan waktu yang lama. “Selain menampilkan muatan kandungan makanan, perlu dicantumkan pula masa kedaluarsa dari makanan tersebut,” ungkap Yanti Sukamdani. [Fatkhurrohim]