Agar Petani Garam Tetap Berdaya, Kemensos Perkenalkan Program Ini
Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Edi Suharto, didampingi Direktur Pemberdayaan Masyarakat Arif Nahari dan Direktur Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Kewirausahaan Sosial Juena Br. Sitepu, menyambut baik kolaborasi dan dukungan pihak ITS Surabaya dalam memberikan pendampingan dan pemberdayaan bagi petani garam Desa Kusamba.
“Pengembangan strategi peningkatan produksi garam, pemasaran dan kerja sama dalam membangun ekosistem bisnis berkelanjutan diharapkan dapat berdampak positif dan meningkatkan kesejahteraan bagi penerima manfaat dan masyarakat sekitar,” katanya dalam kegiatan sosialisasi Prokus di Kantor Bupati Klungkung.
Baca Juga : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Menjadi Tempat Bedah Buku Alumnus Sekdilu X
Adapun, Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat, selaku perwakilan dari ITS Surabaya, bersama Ketua Kelompok Petani Garam ‘Sarining Segar’ Desa Kusamba, yang turut dihadirkan, menandatangani Berita Acara Serah Terima (BAST) Prokus bagi kelompok petani garam, berupa ladang garam tunnel. Penandatanganan disaksikan Dirjen Dayasos dan Bupati Klungkung.
Pada kesempatan yang sama, I Nyoman Suwirta, Bupati Klungkung mengatakan, adanya pembangunan tunnel dari Kemensos, diakuinya memberikan manfaat guna meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi garam kelompok petani garam.
Baca Juga : Saatnya Beralih ke Pupuk Hayati Untuk Bumi yang Lebih Baik
“Harapan saya ke depan, produksi garam Desa Kusamba akan mampu bersaing di pasaran dan berdampak pada peningkatan perekonomian, serta kesejahteraan masyarakat Desa Kusamba,” harapnya. [*]
- Editor : Fatkhurrohim