WARTAEVENT.com – Gowa. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada hari ini Rabu (14/09/2021) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Kolaborasi ketiga lembaga pada acara kali ini, tema yang diangkat adalah “Tips Dampingi Anak Belajar di Masa Pandemi”. Dan diikuti oleh 647 peserta dari berbagai kalangan masyarakat.
Ada 4 narasumber pada sesi sesi webinar siang ini, di antaranya Direktur Resensi Institute dan Content Creator, Muhammad Albar S.H; Influencer dan Notaris, Ana Supriyana; Dosen Fakultas Sastra dan Ilmu Komunikasi Universitas Muslim Indonesia (UMI), Muhammad Idris, M.I.Kom; dan Mom dan Beauty Entrepreneur, Siti Zamzam Al Munawarah.
Muhammad Albar sebagai pemateri pertama menyampaikan tema “Positif, Kreatif, dan Aman di Internet”. Menurut Albar, kiat menggunakan internet secara aman, antara lain keluar dari akun setiap selesai menggunakan aplikasi, rutin mengganti kata sandi, serta berhati-hati ketika memakai fasilitas WiFi publik.
Kemudahan dunia digital juga harus mampu meningkatkan kreativitas warganet, yakni memanfaatkan minat dan bakat untuk hal yang lebih produktif. “Utamakan mengambil informasi yang valid, jika perlu tambah referensi dengan membaca buku,” ujarnya.
Sebagai pemateri kedua, Ana Supriyana meyodorkan bahasan “Bahaya Pornografi”. Ia mengatakan, kemudahan akses internet ditambah kondisi fisik anak yang kurang baik (kondisi lelah, bosan, kesepian, marah, dan tertekan) dapat memicunya terinfeksi konten pornografi.
Itu sebabnya, orang tua harus mampu melindungi anak dari bahaya konten negatif tersebut, misalnya lewat aplikasi Google Family Link, Kids Place, atau Secure Teen Parental Control. “Jadilah teman baik bagi anak, tempat yang aman untuk mencurahkan isi hatinya,” imbuh dia.
Muhammad Idris, pemateri ketiga membahas tema “Peran Komunitas Akademik dalam Pendidikan di Era Digital”. Menurut dia, persoalan utama pendidikan di era digital adalah banyaknya tenaga pendidik kesulitan beradaptasi dengan teknologi.
Oleh sebab itu, perlu peran komunitas akademik untuk mengatasinya, baik yang dihadapi anak didik maupun pengajar ketika menerapkan sistem pembelajaran daring secara efektif.
“Guru dapat ikut grup sesuai kompetensi di berbagai platform. Kemudian, ajak rekan akademisi lain untuk bergabung menjadi tim yang dapat membantu sesama,” sarannya.
Siti Zamzam Al Munawarah, sebagai narasumber terakhir, menyampaikan paparan berjudul “Internet Aman dan Sehat untuk Anak”. Ia mengatakan, para orang tua berkewajiban mengenalkan internet baik fungsi dan dampak negatifnya kepada anak sesuai dengan usianya.
Langkah-langkah yang dapat diterapkan agar anak aman berinternet, antara lain masuki dunia daring anak, ajarkan privasi, kenalkan laman yang ramah anak, serta atur mesin pencari. “Semangat bersama anak di era yang berbeda dari zaman kita dulu,” tutur dia.
Selanjutnya, Desmona sebagai moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut beragam pertanyaan menarik dari para peserta. Salah satunya, Wili, yang bertanya tentang kiat bagi orangtua agar anak tidak mengakses konten pornografi.
Menanggapi hal tersebut, Ana Supriyana mengatakan, orang tua dapat mengajarkan anak untuk menghindari tautan iklan atau sejenisnya yang mengandung pornografi. Gunakanlah bahasa yang mudah dimengerti oleh anak.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.[*]