Anak-Anak Berpotensi Terpapar Konten Penyimpangan Sosial
WARTAEVENT.COM, Kab. Lumajang – Anak atau remaja masa kini banyak menghabiskan waktu di internet. Apalagi pada masa pandemi, sekolah pun dilaksanakan secara daring. Di luar sekolah online, anak-anak juga akan menghabiskan banyak waktunya untuk berselencar di dunia maya.
Menurut Arya Shani Pradhana, Ceo & Founder Tekape Workspace, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (15/7/2021), pengawasan dari orang tua sangat diperlukan. Orang tua harus mengajarkan bagaimana cara berperilaku dan memperlakukan orang lain ketika sedang online.
“Jika tidak ada pengawasan yang tepat, maka anak-anak berpotensi terpapar konten penyimpangan sosial, terhubung dengan pedophilia, terpapar konten pornografi, kekerasan, kebencian dan hoaks, tereksploitasi secara komersial, terganggu privasinya, dan terhubung dengan orang yang tidak dikehendaki,” ungkap Founder Sahat Digital.
Ia menambahkan, masalahnya, tidak terkendalinya anak dan remaja dalam mengakses internet berawal dari dalam keluarga sendiri. Awalnya kehadiran teknologi digital di rumah disambut antusias oleh seluruh anggota keluarga. Tetapi lama kelamaan anak dan remaja membiarkan dirinya hidup dalam dunia maya yang dianggapnya lebih menarik ketimbang dunia nyata.
“Penting bagi orangtua melakukan pengawasan untuk dapat mengurangi dampak negatif teknologi digital,” ujarnya.
Untuk menangkal konten negatif, makan ada bebarapa tips yang dilakukan untuk meningkatkan etika digital kepada anak, seperti pertama mintalah anak untuk tidak mengunci akun, kedua konsisten menerapkan hukaman dan apresiasi, ketiga, mengajak kritis dalam menyikapi informasi, keempat, menanamkan etika berkomunikasi di media sosial, dan explorasi minat serta bakat yang ada.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (15/7/2021) yang menghadirkan pembicara, Mohammad Rofiuddin (Owner CV. Toserba Pesantren & Relawan TIK Jawa Timur), Ira Pelitawati (Relawan TIK Indonesia & Founder TBM Terasuka), dan Ryzki Hawadi (CEO Attention Indonesia).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.