Event

Apresiasi Jerman Terhadap Kepemimpinan Indonesia di Kawasan Indo-Pasifik

Dengan kondisi demografinya, saat ini Jerman tergolong mengalami kondisi “krisis” tenaga kerja yang terampil. Melalui Skilled Immigration Act yang telah disahkan oleh Pemerintah pada 29 Maret 2023 silam, Jerman berharap mampu meningkatkan masuknya tenaga kerja terampil asing untuk bekerja di Jerman.

Adapun dalam Skilled Immigration Act tersebut terdapat suatu kebijakan yang dapat mempermudah pekerja asing yang memiliki spesialisasi di bidang tertentu untuk datang, menetap dan bekerja di Jerman. Perubahan juga mencakup penghapusan berbagai hambatan yang menyulitkan pekerja dari luar negeri untuk bekerja di Jerman.

Baca Juga : Indonesia dan Kepemimpinan di ASEAN

Tekad Indonesia melakukan reformasi hijau di bidang pembangunan infrastruktur wilayah perkotaan mendapat dukungan dari Pemerintah Jerman. Dalam pertemuan negosiasi 2019, Indonesia dan Jerman sepakat melakukan Kerja Sama “German-Indonesian Initiative for Green Infrastructure Transformation and  Innovation in Urban Areas“.

Kerja sama ini diarahkan pada proyek transformasi dan inovasi wilayah perkotaan yang bertujuan untuk mengurangi tingkat emisi karbon di Indonesia. Implementasi Kerja sama Indonesia – Jerman ini resmi diluncurkan pada 4 Maret 2021.

Baca Juga : 5 Usulan Indonesia dalam The 52nd ASEAN NTOs Meeting and Related Meetings Indonesia

Sebagaimana diketahui menurut data dan laporan Kementerian Koordinator Perekonomian RI “pada tahun 2021, Jerman adalah mitra dagang terbesar Indonesia di antara negara-negara Eropa dengan total perdagangan mencapai USD6.0 miliar. Untuk periode 2015 hingga 2021, total investasi Jerman di Indonesia lebih dari USD1 miliar dengan lebih dari 250 perusahaan Jerman yang beroperasi di Indonesia.

Reformasi struktural telah dilakukan Pemerintah melalui Undang-Undang Cipta Kerja juga ditujukan untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik, termasuk bagi perusahaan Jerman untuk berinvestasi di Indonesia.

Pada bulan Juni yang lalu Menko Airlangga Hartarto meyakini bahwa perdagangan dan investasi kedua negara akan semakin saling menguntungkan dan meningkat dengan diberlakukannya Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IU-CEPA).

Lebih lanjut, Menko Airlangga dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Indonesia dan Jerman pada saat yang sama juga meningkatkan upaya kolaboratif untuk mengembangkan teknologi bersih dan terbarukan, infrastruktur hijau, dan pembiayaan hijau.

Baca Juga : Dalam The 50th ASEAN NTOs Indonesia Usung Konsep APTTTEN

Kunjungan Presiden Joko Widodo saat menghadiri KTT G7 di Kastil Elmau yang terletak di wilayah Garmisch-Partenkierchen, Jerman, pada Juni tahun 2022 juga mencerminkan komitmen dan keikutsertaan Indonesia untuk menjawab tantangan global saat ini dan di masa depan.

“Presidensi Indonesia dalam G20 bersamaan dengan momentum Presidensi Jerman dalam G7. Indonesia berharap tahun ini, kedua negara dapat menjadikan pertemuan G20 sebagai salah satu tonggak penting bagi hubungan antara Indonesia dan Jerman,” ujar Menko Airlangga.

Baca Juga : ASEAN Public Relations Conference: Memperkuat Citra ASEAN Dimata Global

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menuturkan kunjungan saat menghadiri Hannover Messe dan bertemu dengan Menteri Ekonomi dan Iklim Jerman Robert Habeck pada bulan April lalu.

Selanjutnya, Menko Airlangga juga menuturkan pertemuan dengan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier yang berkunjung ke Indonesia Industrial Digital Center 4.0 atau PIDI di Jakarta pada bulan Juni 2024. Menko Airlangga menyampaikan bahwa dalam kedua pertemuan tersebut, Indonesia dan Jerman membahas dan memperkuat kemitraan yang solid dalam mewujudkan industri 4.0.

Baca Juga : 50 Years of ASEAN: Indonesia, ASEAN and ASEAN – Japan Relationship for Global New Growth

Menko Airlangga juga mengatakan bahwa Indonesia sangat mengapresiasi peran aktif Jerman dan kerjasama yang terjalin selama ini sebagai mitra pembangunan ASEAN. Selanjutnya, Indonesia dan Jerman sama-sama menyambut baik inisiatif pembentukan Joint Economic and Investment Committee Indonesia – Jerman.

  • Penullis : Yanti Sulistiyo
  • Editor : Fatkhurrohim
  • Photo : Istimewa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *