News

Bagaimana Cara Efektif Hidup Produktif di Era Digital? Berikut Ulasannya

WARTAEVENT.com – Lumajang. Kemajuan teknologi digital saat ini menuntut generasi sekarang untuk dapat bekerja cepat, tepat, efektif dan efisien, dengan mobilitas tinggi untuk bisa beradaptasi dengan berbagai bidang pekerjaan yang sebagian besar berbasis teknologi kreatif.

“Agar penggunaan teknologi digital dapat membawa kita pada kehidupan produktif, ada sejumlah prinsip yang mesti dipegang, sehingga teknologi digital benar-benar dapat kita ambil manfaat positifnya,” kata dr. Frendy, Dokter Praktisi Kecantikan, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (19/10/2021).

Ia menjelaskan, penggunaan teknologi digital mesti dilatari dengan background adanya kebutuhan produktif. Bukan keinginan, apalagi gaya hidup.

“Teknologi digital juga perlu dipandang hanya digunakan sebagai sarana saat dibutuhkan atau situasi urgent atau penting saja. Bukan mendominasi segala aktivitas kita sebagai manusia,” tegasnya.

Lanjutnya, penggunaan teknologi digital perlu memegang prinsip sarana itu adalah objek, bukan subjek. Maka perlu ditelaah, apa jenis objek teknologi yang dapat membuat kehidupan kita menjadi produktif penggunaannya.

“Tempatkan pula teknologi digital berdasarkan manfaatnya. Dengan cara menentukan, manfaat teknologi digital yang kita gunakan berdasarkan inisiatif,” urainya.

Menurutnya, untuk memaksimalkan teknologi digital agar menjadikan sarana generasi muda lebih kreatif dan produktif. Perlu berfokus pada informasi positif sambil terus meningkatkan kualitas kehidupan sosial yang produktif.

“Ada sejumlah tips dan strategi menjadi produktif di era digital ini yang bisa kita jalankan,” ujarnya.

Tips dan strategi tersebut adalah semangat ’get up’ atau bangkit, bangun mewujudkan mimpi, lalu ’change up’ atau berubah dari kebiasaan bermalasan menjadi produktif, kemudian ’moving up’ atau bergerak dalam menjalani aktivitas kreatif. Selanjutnya, ’show up’ atau tunjukkan kemampuan yang dimiliki, dan ’don’t ever give up’ atau jangan pernah menyerah jika menemui kegagalan memanfaatkan teknologi digital untuk mimpimu.

“Kita pun perlu mengembangkan skill habit dan mindset (SHM) agar bisa produktif di era digital ini,” tandasnya

Skill berkaitan dengan berbagai kemampuan. Inovasi serta kemauan dalam belajar memaksimalkan penggunaan teknologi digital. Sedangkan habit berkaitan dengan tradisi dan motivasi dalam mengelola waktu, sementara mindset berkaitan dengan fokus positive thinking dan positive action dalam menciptakan produktivitas di era digital.

“Kecakapan digital menjadi modal penting bagi individu atau masyarakat agar dapat hidup produktif di era digital produktivitas di era digital. Sebagian besar ditentukan oleh bagaimana penggunaan digital dalam mengembangkan skill, habit dan mindset ini,” katanya.

Ia mengatakan, dalam menjaga produktivitas di era digital jangan lupa melakukan aspek keamanan, seperti proteksi perangkat digital. Sebab, merujuk laporan Security Endpoint Threat Report 2019, terungkap Indonesia memiliki tingkat malware tertinggi di kawasan Asia semenjak Covid-19.

“Dari malware yang ditemukan di Indonesia, berdasar laporan itu, sekitar 60 ribu serangan digital di antaranya bertema Covid-19,” kata Mustafid.

Sehingga perlu proteksi perangkat keras meliputi pengamanan kata sandi, fingerprint authentication hingga mengganti kata sandi secara berkala. Sedangkan proteksi perangkat lunak perlu dilakukan pula meliputi find my device, backup data, pemakaian anti-virus yang selalu ter-update, melakukan enkripsi full disk, juga shredder.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (19/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Ricco Antonius (Founder Patris Official Store), Suryadi (Disdik Lumajang), Andro Hartanto (Co-Founder IOJIN), dan Shinta Putri (Owner of Dapur Mamalilis & Entretainer) sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Dan melibatkan 110 lembaga juga komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.

Kegiatan yang diadakan di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten ini dilaksanakan secara virtual berbasis webinar. Dengan menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Dengan maksud dan tujuan utamanya membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *