Bahaya yang Terjadi Bila Data Pribadi Bocor
WARTAEVENT.COM, Kab. Malang – Data pribadi belum dianggap banyak orang sebagai data berharga yang harus dirahasiakan. Seiring dengan perkembangan teknologi, data pribadi menjadi sesuatu yang substansial untuk sejumlah kepentingan.
Renny Candradewi, Dosen Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Panca Marga, mengatakan sejumlah masyarakat tidak paham dengan potensi kejahatan akibat kebocoran data pribadi. Data itu seperti nama lengkap, tempat tanggal lahir, alamat, nomor telepon hingga email.
“Orang Indonesia cenderung tidak paham dengan bahaya dari data pribadi yang menyebar. Jadi kalau tersebar, mereka biasa saja,” ujar Renny, saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (26/8/2021).
Ancaman yang berpotensi terjadi adalah scam dan phishing. Scam adalah tindakan penipuan dengan berusaha meyakinkan pengguna, misal memberitahu pengguna jika mereka memenangkan hadiah tertentu yang didapat jika memberikan sejumlah uang.
Sementara phishing adalah teknik penipuan yang memancing pengguna. Misal untuk memberikan data pribadi mereka tanpa mereka sadari dengan mengarahkan mereka ke situs palsu.
Ini dia ancaman yang dapat terjadi jika data kita bocor, seperti:
- Bongkar Password
Masih banyak dari pengguna internet yang menggunakan tanggal lahir sebagai password atau kata kunci untuk mengakses akun email dan media sosial. Dengan mengetahui tanggal lahir korban, peretas bisa saja membuka dan membajak akun korban.
- Dibuat Untuk Mengakses Pinjol
Data pribadi kita juga bisa disalahgunakan bagi peretas untuk mengajukan pinjaman online (pinjol). Kemudian kita baru sadar menjadi korban peretasan setelah muncul tagihan. Yang tak kalah parah, data kita bisa disebar ke sejumlah orang dan situs dengan status orang yang terlibat utang.
- Profiling untuk target politik atau iklan di media sosial
Data-data personal yang diambil bisa dipakai untuk rekayasa sosial hingga profiling (membuat profil pengguna). Bisa 279 juta data tersebut diproses, maka big data itu bisa dianalisis yang bermanfaat untuk profiling penduduk.
- Telemarketing
Data nomor telepon bisa diperjualbelikan untuk kepentingan telemarketing. Maka tak heran jika seseorang mendapat panggilan telepon dan ditawarkan sebuah jasa atau produk. Anehnya, penelpon sudah mengetahui nama lengkap Anda meski tak pernah berafiliasi dengan perusahaan tersebut sama sekali. Selain itu, SMS spam berbau penipuan mulai penawaran berhadiah juga cukup menjengkelkan. Kita bisa menjadi ‘korban’ telemarketing ketika data nomor ponsel sudah tersebar.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (26/8/2021) juga menghadirkan pembicara Moh. Fiqih Ainuzzaki (Direktur CV. Mitra Integrasi Solusindo), Aryo H. Ntowijoyo (Founder and CEO dari Sajiwa.id), Bagus Nawoto Seno (Owner Nawoto Architect and Consullation), dan Muhammad Iqbal Darmawan (PR Consultant) sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.