Event

“Banda, Warisan Untuk Indonesia”, Mengungkap Fakta Sejarah Dalam Karya Rupa Instalasi

Warta Event, Jakarta– Kepulauan Banda tak hanya memiliki kekuatan magis lantaran kekayaan rempah yang dimilikinya. Namun Banda justru menyimpan kekayaan sejarah tak benda yang kurang terwacanakan ke publik. Lewat Pameran ” Banda, Warisan Untuk Indonesia” yang digelar di Galeri Nasional dari 20 September – 4 Oktober 2017, beberapa perupa berupaya mengembalikan kejayaan Banda menjadi karya rupa bernilai tinggi.

PicsArt_09-21-07.06.15

Pameran “Banda, Warisan Untuk Indonesia” yang mengusung sub tema: “Pala dan Perjanjian Breda, 1667-2017” menyoroti sejarah Banda sebagai penghasil rempah yang kaya, sekaligus sebagai pusat perhatian dalam perdagangan dan politik internasional. Pameran ini juga menghubungkan episode sejarah tersebut dengan Banda saat ini serta Banda sebagai sumber inspirasi dalam karya seni kontemporer.

Pameran ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda akan perannya sebagai penerus sebuah bangsa besar yang sejak dahulu telah memiliki peran penting dalam sejarah perdagangan dunia. Dengan demikian diharapkan akan muncul kebanggaan akan jati diri sebagai bagian dari bangsa Indonesia.

Tanya Alwi, Ketua Yayasan Warisan dan Budaya Banda Neira mengatakan, ”Pameran ini terinspirasi dari 350 tahun Perjanjian Breda. Kami berharap pameran ini dapat meningkatkan kesadaran dalam menghargai dan melestarikan kekayaan alam dan budaya Banda, dan memberikan inspirasi untuk membangun Banda berbasis kemasyarakatan agar Banda dapat memberikan dampak secara nasional maupun internasional”.

PicsArt_09-21-07.10.54

Beberapa seniman nasional dan internasional seperti Hanafi, Titarubi, I Made Wianta, dari Indonesia; Beatrice Glow dari New York; Isabelle Boon dari Belanda; dan Jez O’Hare dari Inggris; yang terinspirasi oleh Banda turut berpartisipasi menampilkan karya seni mereka dalam pameran ini. Tim kurator yang terlibat dalam pameran ini adalah Wim Manuhutu, Sadiah Boonstra, Wieske Sapardan, dan Siti Halimah.