News

Banyak Kasus Kejahatan Akibat Aplikasi Kencan

WARTAEVENT.COM, Kab. Sumenep – Aplikasi kencan ramai digunakan untuk menemukan pasangan hidup. Tak jarang, banyak pasangan yang berhasil hingga ke jenjang pernikahan karena bertemu melalui aplikasi kencan.  Namun, ada beberapa orang yang menggunakan aplikasi kencan untuk mengusir rasa bosan dan kesepian. Terlebih lagi, di tengah pandemi seperti sekarang ini.

Menurut Ach Fatayillah Mursyidi, Peneliti CRCS & Penerjemah, ada banyak cara untuk mendapatkan jodoh atau pasangan yang diidamkan, salah satunya adalah menggunakan aplikasi kencan online.

“Aplikasi kencan online kini memang marak digunakan banyak orang untuk mencari teman mengobrol sampai mencari pasangan yang serius untuk diajak menikah,” kata Fatayillah, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk Wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Rabu (21/7/2021).

Ia menerangkan, ada banyak aplikasi kencan online yang bisa dipasang di ponsel dan memiliki fitur beragam yang mempermudah kamu terkoneksi dengan banyak orang. Hal ini juga yang menjadi alasan mengapa banyak orang juga tertarik untuk mencoba aplikasi kencan online.

“Tapi kita perlu tahu bahwa dibalik semua kemudahan mencari pasangan lewat aplikasi kencan online, terdapat bahaya yang perlu kamu waspadai. Bahaya yang rawan terjadi dalam aplikasi kencan online ialah penipuan. Jelas saja, karena komunikasi dan interaksi banyak dilakukan secara online maka, banyak hal juga yang tidak terlihat dan dapat dimanipulasi,” ungkapnya.

Oleh karenanya, bagi yang tertarik ingin mencoba mencari pasangan lewat aplikasi kencan online perlu memahami bahaya-bahaya yang bisa saja menghampirimu.  Karena beberapa orang pun menggunakan aplikasi kencan untuk melancarkan aksinya dalam hal kejahatan.

“Banyak dijumpai kasus kejahatan yang menimpa seseorang akibat aplikasi kencan yang digunakan,” tuturnya.

Apabila saat ini sedang menggunakan aplikasi kencan online, harus mewaspadai 3 bahaya ini. Yaitu pelecehan seksual, penipuan, dan pembunuhan.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Rabu (21/7/2021) ini juga menghadirkan pembicara Dra. Irma Irawati Puspa Ningrum (Dosen Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Wiraraja Sumenep), Agung Gita Subakti (Letcurer S2 Bina Nusantara University), Hendry Wahyu Kristanto (Distrik Manager LinkAja Malang), dan Fauzi Effendi sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *