Batasi Konten Dewasa untuk Anak-Anak di Ruang Digital
WARTAEVENT.com – Bojonegoro. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan webinar Literasi Digital melalui aplikasi zoom dari bulan Mei hingga Desember 2021 mendatang.
Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab.
Penyelenggaraan Kegiatan webinar Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di Kabupaten Bojonegoro pada hari ini Senin (09/08/2021) dengan mendatangkan 4 narasumber yaitu Jota Hapsoro, Defri Prasetyo, S.Pd, M. Alvin Nur Choironi, Rita Nurlita, S.Sos., M.I.Kom dan Rizky Ardi Nugroho (KOL).
Pada acara kali ini, tema yang diangkat adalah “Membangun Digital Space yang Aman untuk Anak”. Dan diikuti oleh 1.215 peserta dari berbagai kalangan masyarakat.
Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Alvin Nur Choroni adalah, saat ini, kita ketahui bahwa anak-anak dibawah umur sudah pandai dalam mengoperasikan yang namanya teknologi internet dan medsos.
Dimana dengan internet apapun bisa dicari. Namun disisi lain akan berdampak sekali dengan karakter yang dibentuk. Kemungkinan besar juga karakter negatif itu akan terbentuk. Lalu di usia berapa seharusnya kita sudah mengajarkan literasi di ruang digital kepada anak, agar dapat bertanggung jawab?
Dan pada saat itu Alvin Nur Choroni langsung memberikan jawaban, jangan kasih original youtuber, batasi anak dengan tontonan dewasa, mengedukasi anak dari pertama dia pegang hand phone.
Tujuan utama Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar Literasi Digital ini karena diharapkan masyarakat Indonesia pada akhir tahun ini mencapai 10 juta orang terliterasi dan diharapkan meningkat menjadi 50 juta orang di tahun 2024 mendatang.
Literasi Digital yang mengakat tema besar Indonesia Makin Cakap Digital ini membahas 4 pilar utama Literasi Digital yakni, budaya bermedia (digital culture), aman bermedia (digital safety), etis bermedia (digital ethics) dan cakap bermedia digital (digital skills). [*]