Bebas Berekspresi Itu Bertanggung Jawab di Media Sosial
Berikutnya, Junissa menyampaikan materi etika digital berjudul “Ujaran Kebencian, Identifikasi Konten dan Regulasi yang Berlaku”. Ia mengatakan, media sosial bisa bermanfaat mendukung daya kreativitas dan inovasi kita, namun dapat pula membawa dampak negatif seperti ujaran kebencian, kejahatan siber, dan penyebaran hoaks.
Efek negatif media sosial tersebut bisa membuat seseorang merasa tidak aman, tak nyaman, dan kurang percaya diri. “Dengan cerdas memilah dalam bermedia sosial, kita dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan produktivitas dan menghindarkan efek negatif,” terangnya.
Sementara itu pemateri ketiga, Sri Wahyuni membahas topik budaya digital tentang “Memahami Batas dalam Kebebasan Berekspresi di Dunia Digital”. Menurut dia, kebebasan berekspresi yang diterapkan secara tak bertanggung jawab, justru menimbulkan dampak negatif seperti penyebaran hoaks.
“UU ITE sebagai batasan dalam beraktivitas digital diharapkan mampu membuat ruang maya kita lebih bersih, sehat, beretika, dan produktif,” jelasnya.