Begini Cara Aman dan Nyaman Berinteraksi Sosial di Internet
WARTAEVENT.com – Balikpapan. Ruang digital menjadi ruang baru bagi orang-orang untuk berinteraksi. Pandemi Covid-19 yang memunculkan banyak pembatasan, menjadikan ruang digital semakin populer untuk berinteraksi.
Terbukti, jumlah pengguna internet dan media sosial dua tahun terakhir meningkat pesat. Sama saja seperti dunia nyata, ada tata krama atau panduan bagi pengguna internet agar interaksi mereka aman dan nyaman.
Baca Juga : Tetap Waspada di Tengah Kemudahan Transaksi Digital
Demikian beberapa kesimpulan yang dibahas dalam webinar bertema “Tips and Trik Aman Berselancar di Internet”, Kamis (13/10/2022), di Balikpapan, Kalimantan Timur. Webinar yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi ini menghadirkan narasumber, Trisno Sakti Herwanto dari Pandu Digital Badge Merah; Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UNIMAL Kamaruddin Hasan; dan Dosen Universitas Negeri Padang Siska Sasmita.
Dalam webinar tersebut, Trisno Sakti Herwanto membawakan materi keamanan digital dengan tema ‘Aman dan Sehat Bermedia Digital’. Perkembangan teknologi digital yang masif mendorong pertumbuhan jumlah pengguna. Masyarakat pun mengalami perubahan gaya hidup yang menjadi serba praktis dan mudah.
Baca Juga : Jangan Sampai Abaikan Keamanan dalam Pemasaran Digital
Namun, ada risiko di balik nyamannya kemudahan. Maka diperlukanlah pemahaman tentang keamanan digital yang terdiri dari lima kompetensi yakni mengamankan perangkat digital, identitas digital, mewaspadai penipuan digital, serta memahami rekam jejak digital dan keamanan digital bagi anak.
Terkait budaya digital, Kamaruddin Hasan menyampaikan materi dengan judul ‘Memahami Multikulturalisme di Ruang Digital’. Senada dengan Trisno, Kamaruddin mengingatkan bahwa tidak semua yang ada di internet harus diyakini kebenarannya. Di dunia digital saat ini, banyak sekali konten-konten hoaks yang berseliweran.
Baca Juga : Mengasah Kreativitas di Ruang Digital Jangan Abaikan Etika
Menurutnya, konten-konten yang bersifat post-truth, termasuk radikalisme, terorisme, separatisme, ujaran kebencian, hoaks, termasuk konten-konten pasar kapitalisme neoliberal yang kurang mendidik dan tidak berbobot. Untuk itu, pengguna internet khususnya masyarakat Indonesia diharapkan memperkuat budaya dan kearifan lokal di ruang digital.
Pada sesi terakhir, Siska Sasmita menerangkan materi etika digital dengan tema ‘Cara Berinteraksi dan Kolaborasi di Ruang Digital sesuai Etika’. Ruang digital dihuni oleh para pengguna dari berbagai latar belakang budaya berbeda. Interaksi yang terjadi diantara mereka memunculkan standar nilai baru.
Baca Juga: Ini yang Dibutuhkan dalam Digitalisasi Pendidikan, Cakap Digital Itu Penting
“Saat berinteraksi di aplikasi percakapan, jaga privasi satu sama lain. Tanyakan kesediaan bergabung dalam grup, jangan asal invite. Kirim foto jangan yang melanggar kesusilaan. Sebaiknya hindari mengunggah konten yang kontroversial. Dan, apabila ingin berkomentar, sampaikanlah secara bijak dan sopan,” pungkas Siska.
Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Baca Juga : Pahami Strategi Pengembangan Bisnis Secara Digital Agar Bisnis Kian Optimal
Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0. [*]
- Editor : Fatkhurrohim