Begini Cara Memahami Jenis Investasi Daring dalam Perspektif Literasi Digital
Selanjutnya pemateri ketiga, Muh Nur Akbar membahas tema “Digital Culture: Peran Literasi Digital untuk Mengubah Mindset Konsumtif Menjadi Lebih Produktif”. Ia mengatakan, kemudahan dan keuntungan yang ditawarkan lokapasar berpotensi memicu gaya hidup konsumtif.
Di sisi lain, kemudahan yang ditawarkan lokapasar juga membuka peluang untuk ikut berjualan di lokapasar. “Peluang mendapatkan konsumen di lokapasar lebih besar,” tuturnya.
Sementara itu, Fikry Riski Gunawan, mengulas tema “Digital Safety: Cara Aman Berinvestasi Online”. Fikry menguraikan perkembangan dan jenis investasi daring mulai dari reksadana, P2P lending, hingga aset kripto, serta karakteristik masing-masing jenis tersebut.
“Sebelum berinvestasi daring, cari informasi terkait produk investasi, pelajari cara kerjanya dengan baik, bandingkan dengan investasi serupa, dan periksa legalitasnya di OJK,” tutup Fikry.
“Apakah self reward setiap bulan termasuk perilaku konsumtif? Bagaimana cara self reward agar tidak berlebihan?” tanya Dery, salah seorang peserta webinar.
Nur Akbar mengatakan bahwa memanjakan diri sebagai hasil dari bekerja keras, apalagi setiap bulan, termasuk sikap konsumtif.
“Gunakan formula 50% untuk pengeluaran pokok, 30% konsumsi untuk diri sendiri, dan 20% untuk tabungan dan investasi. Self reward bisa diambil dari 30% konsumsi tersebut,” pesannya.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. [*]