News

Begini Cara Mengenali Potensi Diri agar Produktif di Dunia Digital

Pertama adalah bersikap jeli dalam melihat tanda-tandanya. “Tidak semua anak bercerita, jadi kita harus tanggap melihat perubahan perilakunya,” tutur Kevin.

Andi Nur Fariha, pemateri ketiga mengangkat tema “Literasi Digital bagi Tenaga Pendidik dan Anak Didik di Era Digital”. Andi menekankan, penyebab lahirnya generasi dangkal adalah literasi yang rendah, namun konsumsi digital tinggi.

Itu sebabnya, literasi digital diperlukan sebagai fondasi kesadaran kritis dalam berselancar di dunia digital yang sarat akan tsunami informasi. “Literasi digital yang baik dapat berperan sebagai penyaring antara informasi yang benar dan yang salah,” tegasnya.

Pemateri terakhit, Maya Oktharia mengulas topik “Analisis Kasus Cyberbullying dan Cara Menghentikannya”. Maya memaparkan bahwa perundungan siber tidak hanya terdiri dari satu jenis saja, namun terbagi menjadi enam jenis.

Salah satunya adalah impersonation atau peniruan, di mana seseorang menyamar sebagai orang lain untuk menyerang korban.

Salah seorang peserta, Dimas, bertanya tentang bagaimana cara memberikan pencerahan kepada kaum milenial agar produktif di dunia digital. Menurut Kevin, kita harus mengenal potensi diri sendiri. “Setelah itu, kembangkan potensi tersebut lewat dunia digital,” pungkasnya.

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *