News

Begini Polanya Platform Digital untuk Tumbuhkan Nasionalisme Generasi Muda

Selanjutnya, workshop membahas bagaimana menumbuhkan nasionalisme atau cinta Tanah Air pada generasi muda. Menumbuhkan rasa cinta Tanah Air adalah tentang bagaimana memunculkan rasa tersebut dalam jiwa masing-masing pribadi. Itu amat dipengaruhi oleh pendidikan yang diperoleh. Lewat pendidikan akan ditanamkan kecintaan terhadap Tanah Air dengan mata pelajaran yang diberikan.

“Tak hanya soal rasa, ada juga soal aksi. Ini adalah tentang lewat kegiatan nyata untuk menumbuhkan kecintaan pada Tanah Air Indonesia. Salah satu contoh sederhana adalah di setiap peringatan HUT RI kerap diadakan lomba-lomba tradisional yang dapat menumbuhkan kecintaan terhadap negeri ini. Sayangnya, lomba-lomba tersebut akhir-akhir ini kian luntur penyelenggaraannya,” kata Oki.

Baca Juga : Berikut Sederet Manfaat Generasi yang Cakap Digital

Yosi menambahkan, saat ini memang ada nuansa kehilangan nasionalisme di tengah derasnya informasi digital. Sekarang, secara digital, nilai-nilai nasionalisme mulai luntur secara digital. Ia mencontohkan, menyanyikan lagu Indonesia Raya secara langsung berbeda dengan saat dinyanyikan di sebuah acara webinar. Di acara langsung, setiap orang harus berdiri dengan sikap sempurna menyanyikan Indonesia Raya, tetapi tidak demikian dengan peserta webinar.

“Oleh sebab itu, penting sekali menumbuhkan rasa nasionalisme di ruang digital. Ini yang disebut sebagai digital culture. Kalau dulu kita berbicara Sabang sampai Merauke, sekarang patut diingat bahwa ada ruang-ruang baru bernama ruang digital,” ucap Yosi.

Baca Juga : Optimalkan Bisnis Kalian dengan Teknologi Digital Ini!

Peran generasi muda untuk menumbuhkan rasa cinta Tanah Air, menurut Amanda, adalah dengan memanfaatkan platform digital sebagai sarana berbagi informasi positif. Informasi itu adalah segala hal yang positif tentang Indonesia. Namun, berbagi informasi tak hanya di ruang digital, tetapi bisa juga di ruang nyata lewat aksi bersama para generasi muda tersebut.

“Namun, generasi mudah harus bisa memilih dan memilah-milah informasi. Mana informasi yang negatif, dan mana yang positif. Yang negatif sebaiknya diabaikan saja, sedangkan yang positif itulah yang dibagi-bagikan,” tuturnya.

Baca Juga : Sebarkan Konten Positif, tetapi Jaga Kewaspadaan!

Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *