News

Bentuk Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) yang Bisa Menyerang

WARTAEVENT.COM, Kab. Bangkalan – Tidak dapat dipungkiri kehadiran internet semakin dibutuhkan untuk menunjang setiap kebutuhan hidup masyarakat, baik dalam kegiatan sosialisasi, pendidikan, bisnis, dan sebagainya. Terlebih di saat pandemi Covid-19 melanda, hampir seluruh aktivitas kita terbatas dan berpindah pola interaksi kita melalui media digital (daring).

Perilaku menyimpang kemudian muncul dalam interaksi sosial pada media sosial dengan melakukan tindakan yang mengganggu interaksi sosial yang berlangsung.

“Ragam perilaku menyimpang yang dilakukan seseorang dalam interaksi pada media sosial dapat berupa pelecehan seksual atau kekerasan berbasis gender online (KBGO), bullying, penipuan, dan lainnya,” ujar Daniel R. B, Psikologi Klinis dan Hipnoterapi Klinik, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa timur, Rabu (1/9/2021).

Peningkatan aktivitas di dunia digital ini selaras dengan peningkatan jumlah kasus Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO), berdasarkan data yang diunggah oleh Komnas Perempuan dalam Catatan Tahunan (CATAHU) 2020, adanya peningkatan yang drastis selama 3 tahun terakhir. Bahkan, di tahun 2019 terjadi peningkatan sebanyak 300 persen, pada tahun 2018 telah tercatat laporan yang diterima sebanyak 97 kasus dan pada tahun 2019 melonjak hingga berjumlah 281 kasus.

Penggunaan media sosial saat ini bukan hanya sebatas tren yang diikuti oleh sebagian remaja, akan tetapi keberadaanya kini sudah menjadi kebutuhan untuk berinteraksi dengan sesama namun masih banyak dari pengguna media sosial yang masih menggunakannya untuk hal yang negatif seperti penipuan, pelecehan seksual, bullying, penyebaran berita/informasi hoaks, dll. Semua itu berdasarkan keinginan dari aktor untuk mencapai goal atau tujuan yang ingin diperoleh.

Kekerasan berbasis gender online (KBGO) adalah sebuah bentuk kekerasan yang terjadi atas dasar relasi gender, antara korban dan pelaku di ranah online atau yang menggunakan teknologi digital dan merupakan ekstensi/perpanjangan dari kekerasan berbasis gender di ranah luring (offline). Ia menjelaskan, kekerasan atau pelecehan di ranah daring (online) memang terjadi dan menimpa kepada laki-laki maupun perempuan.

“Kekerasan atau pelecehan ini lebih banyak dialami oleh perempuan ketimbang laki-laki. Kasus ini menyerang pada identitas korban sebagai perempuan, seperti tubuh dan seksualitasnya,” ujarnya.

Beberapa jenis dari kekerasan berbasis gender online (KBGO) yang terjadi di media sosial atau di ranah daring;

  • Trolling
  • Penyebaran Foto/Video Intim Nonkonsensual (revenge porn)
  • Pemerasan (extortion dan sextortion)
  • Online Stalking
  • Tech-enabled Surveillance
  • Doxing
  • Outing
  • Impersonasi
  • Peretasan (pengambilalihan akun media sosial, email, situs, dll )
  • Pornografi
  • Manipulasi Foto dan Video
  • Honey Trap
  • Pornografi Anak Online
  • Cyber Grooming

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Rabu (1/9/2021) juga menghadirkan pembicara Ade Wicaksono Pratami (Co-Founder & CMO T-Rec Indonesia), Anggia Zainur Rahmah (Pendamping UMKM-Direktorat Pita Lebar Kominfo), dan Ach. Dafid (Ketua Jurusan Teknik UNIBA Madura).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *