Berbagai Cara Menjaga Keamanan Digital Pada Anak
WARTAEVENT.COM, Kab. Lumajang – Internet sukses menembus seluruh kelompok masyarakat, termasuk anak-anak. Di balik segudang manfaat yang diberikan, teknologi tersebut juga menyimpan potensi bahaya. Guna menghindarkan anak dari dampak negatif internet, orang dewasa untuk mengajarkan soal penggunaan internet yang bertanggung jawab kepada anak-anak.
“Jika anak senang berkreasi di internet, biarkan mereka melakukan hal tersebut. Namun, orang dewasa wajib memberikan arahan,” ujar Frida Kusumastuti, Dosen Universitas Muhammadiyah Malang & Japelidi Indonesia, saat menjadi narasumber dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (21/7/2021).
Lanjutnya, selain mengajarkan penggunaan internet yang benar, orang dewasa juga perlu memproteksi perangkat digital milik anak. “Orang dewasa harus memperhatikan aspek keselamatan anak yang disebabkan oleh penggunaan media digital, seperti bullying, perdagangan orang, pelecehan seksual, pornografi dan pedofilia, kekerasan dari game, serta kecanduan,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, orang dewasa juga harus mampu mengalihkan perhatian anak dari gawai untuk dapat mengembangkan kreativitas, kolaborasi, serta pola pikir dan sikap kritis dalam bermedia.
“Proteksi identitas dan data digital juga sangat penting karena penyedia platform digital belum menjamin adanya sistem perlindungan data yang aman,” tambahnya.
Ia menambahkan, keamanan digital dapat dimaknai sebagai sebuah proses untuk memastikan pengguna layanan digital, baik secara daring maupun luring dapat dilakukan secara aman dan nyaman. “Mengamankan data yang kita miliki maupun data pribadi yang bersifat rahasia,” paparnya.
Frida menerangkan, ada sejumlah cara menjaga keamanan digital pada anak. Misalnya, ajak anak menggunakan media digital sebagai sarana belajar sesuai usianya dan kebutuhannya. “Ajak anak memahami nilai nilai kemanusiaan baik dalam dunia nyata dan digital. Namun tetap dampingi dan batasi penggunaan gawai berdasar kesepakatan wali/orangtua supaya kecanduan bisa dihindari,” jelasnya.
Ia mengharapkan, mengajak batasi informasi pribadi, pertimbangkan anak dan persetujuannya. serta selalu saring sebelum sharing. “Karena keselamatan anak penting. Sehingga kita perlu hati hati sharenting, hargai anak agar punya jejak digital yang baik sekarang maupun untuk masa depannya,” tutupnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (21/7/2021) ini juga menghadirkan pembicara Khotibul Umam (Kabid. Kemitraan dan Legal Relawan TIK Tulungagung), Yumna Aisyah (Key Opinion Leader), Heni Mulyati (Mafindo Jakarta), dan Ika Rahmawati (Praktisi Pendidikan & Pengurus Relawan TIK Jawa Timur).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.