Warta Event – Lumajang. Sesampainya di kawasan wisata Guci Alit, Kertowono, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur Anda tak perlu langsung terburu-buru untuk mengeksplore pesona alamnya. Rehat lah di vila yang ada. Siapkan energi, kemudian keesokan harinya baru berjibaku dengan pesona Guci Alit.
Kawasan wisata Guci Alit yang berada di area perkebunan teh PTPN 12 Kertowono ini memiliki luas 226,97 hektare. Sekitar 15 KM ke atas telah ada ada sejak tahun 1910. Kawasan penghasil teh hitam yang diekspor ke Eropa dan Asia serta Timur Tengah ini menawarkan aktivitas memotret sunrise.
Aktivitas “berburu” sunrise dapat dilakukan dari pondok inspirasi yang memiliki ketinggian 700 mdpl, atau biasa disebut P700. Untuk mencapai P700 para wisatawan harus bangun pagi yaitu pukul 4:00. Dari vila di kawasan pabrik PTPN 12 dibutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan menggunakan mobil Jeep atau mobil 4X4.
Harga sewa Jeep dari vila ke satu titik puncak berbeda-beda. Untuk sampai ke titik P700 sebesar Rp600.000, kemudian ke titik P74 sebesar Rp400.000 dan terakhir adalah titik puncak P101 yaitu Rp700.000.
Selama perjalanan menuju ke P700 dengan badan yang masih setengah mengantuk, badan Anda “dipaksa” untuk kembali bugar oleh guncangan ringan dari dalam mobil saat menjelajah medan yang terjal dan berliku.
Udara dingin yang masih bersemayam di badan, sedikit mulai memudar seiring dengan waktu yang beranjak pagi. Sebelum pagi menjemput, sunrise di pondok inspirasi nampak dipadati para fotografer di area perkebunan teh. Di pematang jalan, mereka menegakan tripod yang diarahkan muncul sunrise pagi itu.
Irawan, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) mengatakan, Pondok inspirasi menjadi titik klimaks bagi fotografer untuk memburu sunrise di Guci Alit. Pasalnya, pondok inspirasi ini memiliki latar belakang view sunrise berupa tiga gunung (Raung, Argopuro, Lemongan) yang saling berdampingan pada sebelah kirinya.
Pada sisi sebalah kanan atau timur berlatar belakang Gunung Semeru yang melegenda dengan sebutan Puncak Mahameru. Posisi ini pun tak kalah eksotiknya ketika matahari mulai “mengintip” Gunung Semeru. Hamparan pohon teh begitu tampak menhijau dan dominan. Sangat menarik untuk dijadikan foreground dalam teknik fotografi.
Menjelang pukul 05:00 pagi, sunrise pun secara vulgar mengumbar auranya. Awan tumpah pun memberikan warna tersendiri. Tiga gunung seperti Raung, Argopuro, dan Lemongan, nampak begitu congkak menyajikan keindahannya. Halimun tipis yang terarsir dengan sunrise menjadi begitu sempurna. [Fatkhurrohim]
WARTAEVENT.comm – Bandung. HARRIS Hotels, kembali menghadirkan annual event olahraga lari bertajuk HARRIS Day. Tahun ini bertemakan "FINAL LAP", dan… Read More
WARTAEVENT.com – Yogyakarta. Menyambut datangnya Tahun Baru 2025, Sahid Raya Hotel & Convention Yogyakarta kembali menghadirkan event spektakuler bertajuk "Malioboro… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) semakin memperkuat komitmennya dalam meningkatkan layanan digitalisasi pemesanan tiket online melalui aplikasi… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Artotel Group dan PT Bandung Infra Investama (Perseroda) resmi menjalin kemitraan untuk mengelola ARTOTEL Kiara Artha Bandung,… Read More
WARTAEVENT.com – Ketapang. Menjelang puncak musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan kesiapan… Read More
WARTAEVENT.com – Yogyakarta. ARTOTEL Yogyakarta mempersembahkan acara istimewa Homeground: Magnificent Seven Intimate Fun Trail Run, Minggu (8/11/2024) mendatang, untuk merayakan… Read More
Leave a Comment