Berikut Ini Tips Meminimalisir Campuran Bahasa Indonesia dan Daerah Ketika Mengajar
WARTAEVENT.com – Lamongan. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan webinar Literasi Digital melalui aplikasi zoom dari bulan Mei hingga Desember 2021 mendatang.
Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab.
Penyelenggaraan Kegiatan webinar Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di Kabupaten Lamongan pada hari Kamis (17/06/2021) dengan mendatangkan 4 narasumber yaitu M. Yasin, S.Kom., M.Kom, Rahma Santhi Zinaida, S.Si., M.I.Kom, Denden Sofiudin, Chusnur Ismiati, S.H, M.M dan William Sudhana (Key Opinion Leader). S.I.Kom. M.M. Dan diikuti oleh 230 peserta.
Pada acara kali ini, tema yang diangkat adalah “Literasi Digital : Menjaga Kualitas Belajar dari Rumah”.
Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Rahma Santhi Zinaida, S.Si.,M.I.Kom adalah bagaimana tips untuk menghilangkan kebiasaan berbicara campuran antara bahasa Indonesia dan bahasa daerah di dalam dunia pendidikan (belajar mengajar)?
Dan pada saat itu Rahma Santhi Zinaida, S.Si.,M.I.Kom langsung memberikan jawaban adalah, penggunaan Bahasa lokal itu sudah jati diri kita, jadi tidak perlu dihilangkan.
Tips nya yaitu berlatih atau belajar membaca di depan laptop, gadget atau pun kaca misalnya dengan membaca berita. Saat membaca berita perhatikan pembacaan titik dan koma nya dengan benar dan baca secara berulang.
Penggunan Bahasa lokal dan asing dapat digunakan tetapi di tempat yang tepat, dan bila berbicara Bahasa campuran menggunakan Bahasa lokal, Indonesia dan asing, bisa anda ralat dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Misalnya anda berbicara menggunakan Bahasa asing bisa kalian ralat dengan Bahasa Indonesia.
Tujuan utama Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar Literasi Digital ini karena diharapkan masyarakat Indonesia pada akhir tahun ini mencapai 10 juta orang terliterasi dan diharapkan meningkat menjadi 50 juta orang di tahun 2024 mendatang.
Literasi Digital yang mengakat tema besar Indonesia Makin Cakap Digital ini membahas 4 pilar utama Literasi Digital yakni, budaya bermedia (digital culture), aman bermedia (digital safety), etis bermedia (digital ethics) dan cakap bermedia digital (digital skills). [*]