Berikut Potensi dan Tantangan Pariwisata di Kabupaten Blitar
Warta Event – Blitar. Kabupaten Blitar dengan luas wilayah 1.588,79 Kilo Meter Persegi, menyimpan sejuta potensi di ranah pariwisata. Potensi pariwisatanya Tidak kalah dengan Kabupaten Buleleng di Bali dengan luas 1.364.73 Kilo Meter Persegi. Bahkan, Blitar terbilang cukup komplit untuk destinasi pariwisata, mulai dari alam, budaya dan buatan.
Pertumbuhan pariwisata di Blitar pun kian tumbuh dan bersinergi dengan sektor lain dari tahun ke tahun. Pertumbuhan pariwisata di Blitar ditopang oleh lintas sektoral, mulai dari pemerintah daerah, perhutani, suasta, perorangan, kelompok sadar wisata (Pokdarwis) bahkan sampai ke Bumdes.
Rijanto, Bupati Blitar, menyebutkan, untuk pengelolaan destinasi pariwisata seperti alam dikelola oleh Pemda dan Perhutani seperti pantai, perkebunan teh dan air terjun. Kemudian Pokdarwis pun membuat dan mengembangkan destinasi wisata baru seperti bukit teletubies, dan bukit Sirsak di wilayah Blitar Utara.
Dari sektor perorangan, ada destinasi wisata edukasi kuliner, seperti Kampung Cokelat dan Omah Jenang. Di destinasi ini, para wisatawan dapat belajar dan mengetahui proses pembuatan makanan olahan Jenang dan Cokelat.
“Di Umah Jenang, wisatawan dapat secara langsung menyaksikan dan melakukan cara membuat jenang dari mulai mengudek jenang, mencicipi olahannya sendiri hingga mengemasnya. Lokasi destinasi ini berada di Blitar Selatan,” terang Bupati.
Potensi lain yang tak kalah menarik adalah wisata sejarah purbakala. Perlu diingat, Kabpaten Blitar ini disebut juga sebagai Kota Seribu Prasasti. Dan, Blitar pun menjadi daerah yang memiliki bagian terpenting dalam sejarah kerajaan dan republik Indonesia. Prasasti para raja dari Kadiri, Singosari, dan Majaphit ada di Blitar. Kemudian Bung Karno Presiden RI Pertama pun berasal dari Blitar.
Ia menyebut, Candi Panataran pernah menjadi peraduan dan semedi Raja Kadiri, Singosari, dan Majapahit. Candi Sawentar untuk peraduan Raja Toh Jaya, Candi Kleri, peraduannya Ronggowuni, Candi Simping peraduannya Raden Wijaya.
“Kabupaten Blitar tidak dapat dilepaskan dari sejarah kerajaan besar di Nusantara seperti Singosari, Kediri dan Majapahit. Kemudian, Blitar pun memiliki tiga pahlawan yang berasal dari Blitar, salah satunya adalah Soekarno,” kata Bupati Blitar.
Blitar, saat ini sedang memfokuskan pada pengembangan destinasi wisata alam seperti di sirah kencong dengan potensi Air Terjun dan perkebunan the. Selain itu akan memaksimalkan wisata kuliner olahan untuk oleh-oleh wisatawan, serta wisata purbakala dan religi.
Tahun ini Kita sedang berjuang menyelesaikan Peraturan Daerah (Perda) untuk Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPDA) ke DPRD. Sebab multi player efek dari Pariwisata itu sangat luar biasa untuk perekonomian warga.
Sejujurnya, meskipun potensi pariwisata di Blitar ini sangat melimpah, akan tetapi masih belum mendongkrak PAD Blitar. Oleh karena itu, perlu adanya revisi Perda yang tahun ini harus selesai. Jika RIPDA ini selesai, Pemda Blitar yakin pariwisata akan melesat jauh untuk kemakmuran dan kesejahteraan warganya. [Fatkhurrohim]