Berikut Ragam Kejahatan Internet dan Cara Mengantisipasinya
Fithrianti menambahkan, ada sejumlah hal lain yang bisa dilakukan apabila terlanjur menjadi korban penipuan di internet. Langkah tersebut adalah dengan melapor secara online ke Patroli Siber, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia Kementerian Komunikasi dan Informatika, atau ke situs cekrekening.id untuk penipuan toko online.
Tya Roosinda menambahkan, sejauh ini berdasar data Kementerian Komunikasi dan Informatika, terdapat lebih dari 44.000 aduan terkait penipuan digital. Modus penipuan terbanyak adalah menggunakan aplikasi percakapan WhatsApp dan SMS. Korban penipuan hampir merata di semua kelompok generasi. Namun, jenis penipuan terbanyak terkait dengan jual beli di toko online.
Baca Juga : Ragam Profesi Digital Ini Membutuhkan Kecakapan Digital
“Agar terhindar dari praktik penipuan semacam ini, hal yang harus dilakukan sebelum bertransaksi adalah memeriksa kebenaran atau keaslian situs resminya, tidak tergiur tawaran hadiah besar atau bonus, jangan memberikan kode OTP kepada siapapun, lalu yang terpenting adalah jangan umbar informasi pribadi di media sosial,” ujarnya.
Sementara itu, Fachruddin mengingatkan agar tidak sembarang meng-klik tautan yang tidak jelas asal-usulnya. Sebab, bisa dipastikan itu adalah metode phising, yaitu metode penipuan berupa pengelabuan untuk menguras uang milik korban. Lalu, jangan gampang mengunggah nomor telepon ke media sosial.
Baca Juga : Tetap Waspada di Tengah Kemudahan Transaksi Digital
“Selain phishing, ragam penipuan lain yang patut diwaspadai adalah undian berhadiah palsu, penipuan lewat lowongan pekerjaan, investasi bodong, maupun tawaran pinjaman online. Intinya, jangan mudah percaya terhadap apa yang penipu tawarkan,” ucapnya.
Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Baca Juga : Jangan Sampai Abaikan Keamanan dalam Pemasaran Digital
Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0. [*]
- Editor : Fatkhurrohim