Categories: News

Berintegrasi Mewujudkan Masyarakat Cerdas dan Cakap Digital

WARTAEVENT.com – Mojokerto. Masyarakat digital (digital society) adalah realitas hidup di abad 21 di mana Manusia dalam berbagai sektor kehidupannya terpaut dengan IT dan Teknologi Digital. Di era digital, semua sspek kehidupan tidak terlepas dari penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (information and communication technologies).

Menurut Muhammad Alvin Al Huda, CEO CV. Huni Raya Group, telah terjadi pergeseran pola pola pikir, pola sikap, dan pola tindak masyarakat dalam akses dan distribusikan informasi. Kemudian masyarakat Indonesia akan semakin mudah dalam mengakses informasi melalui berbagai platform teknologi digital yang menawarkan inovasi fitur dari medium komunikasi yang kian interaktif. Yang tak kalah penting di era ini adalah ketika manusia ramai-ramai membuat akun di Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, dan lain-lain untuk membuktikan eksistensi mereka kepada dunia.

“Makanya, kalangan akademisi harus dapat menjadi pelopor dalam berinovasi dan membangun kesiapan masyarakat untuk menghadapi disrupsi, khususnya yang dibawa oleh revolusi teknologi informasi,” jelas Alvin, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (22/11/2021).

Ia mengingatkan ada risiko bahaya. Mulai dari penyebaran hoaks hingga cyberbullying. Karena itu, ia mengajak para peserta webinar untuk membawa Iman dalam bermedia sosial. “Kemudian selektif lah dalam memilah serta memilih berita. Tidak semua yang didengar itu langsung diviralkan,” katanya.

Lanjutnya, ada dua hal penting yang harus diperhatikan pengguna media sosial dalam berselancar. Produksilah konten yang mengacu pada informasi berkualitas tinggi, yang ditulis dengan baik, dan tentunya bermanfaat yang memberikan nilai kepada semua orang.

“Lalu perhatikan juga konteksnya. Sampaikan pesan yang tepat pada waktu yang tepat kepada orang yang tepat,” ujarnya.

Ia juga berharap generasi digital harus menjadi generasi tangguh yang memiliki kemampuan mengidentifikasi masalah dan mengambil keputusan (problem solving). Jadikan kemajuan teknologi sebagai ikhtiar untuk selalu menjadi lebih baik dan tidak gampang puas dengan capaian yang ada (growing mindset). Gunakan media sosial untuk merawat dan mengembangkan karakter kebangsaan, kemandirian, semangat gotong royong, dan kebudayaan.

“Jadilah early adopters atau kelompok pemula adaptif sehingga mampu mengurangi berbagai konflik dan ketegangan sosial/ social tension, konflik, deviasi, penyimpangan, dan kegamangan karena perubahan yang terjadi. Mampu mengembangkan rasa ingin tahu (curiosity) berdasar kondisi empiris menjadi sebuah keahlian dan keterampilan,” jelasnya.

Ia menegaskan ada ancaman internet yang harus diperhatikan oleh para penggunanya. Ancaman itu antara lain tersebarnya berita hoaks di media sosial. Kemudian terlalu mudahnya mengakses konten radikalisme, terbukanya peluang terjadinya penipuan, pornografi, bullying, prostitusi, ujaran kebencian dan kejahatan-kejahatan lainnya.

Oleh karenanya, literasi media digital perlu terus digalakkan. Solusi lainnya perlu adanya regulasi yang jelas untuk melindungi berbagai kepentingan publik.

“Harus ada aturan hukuman, yang bukan hanya menyasar pelaku tapi juga platform media digital yang digunakan,” katanya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (22/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Ervita Delima Sari (Sosial Media Specialist PT Pos Indonesia), Erna Eriana (CEO Cleoparta Management), Moh. Rizki Firdaus (Direktur Utama CV Kreasi Anak Nusantara), dan dr. Adinda Adia Putri (Medical Doctor) sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Dan melibatkan 110 lembaga juga komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.

Kegiatan yang diadakan di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten ini dilaksanakan secara virtual berbasis webinar. Dengan menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Dengan maksud dan tujuan utamanya membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (*)

Oeday Abdullah

Leave a Comment

Recent Posts

Amarterra Villas Hadirkan Momen Sakral Bali dalam Autograph Week

WARTAEVENT.com – Bali. Di tengah hiruk pikuk pariwisata Bali yang semakin dinamis, Amarterra Villas Resort Bali Nusa Dua mengajak para… Read More

14 hours ago

Tiga Koleksi Perdana Sepatu Basket Kolaborasi Shai dan Converse

WARTAEVENT.com – Jakarta. Bintang NBA sekaligus ikon gaya, Shai Gilgeous-Alexander, akhirnya meluncurkan sepatu signature pertamanya: SHAI 001. Koleksi perdana ini… Read More

19 hours ago

Golf House Bawa Gaya dan Teknologi Baru di Lapangan

WARTAEVENT.com – Jakarta. Dunia golf Indonesia kini punya alasan baru untuk tampil lebih bergaya di lapangan. Golf House, retailer ternama… Read More

20 hours ago

Gabriel’s Coffee Eatery: Meracik Hangatnya Tradisi di Era Modern

WARTAEVENT.com – Jakarta. Di tengah deretan kafe yang terus bermunculan di Gading Serpong, ada satu tempat yang terasa berbeda sejak… Read More

22 hours ago

Empat Sahabat “Berlayar” Lewat Burger: Kisah Bun Voyage Jakarta

WARTAEVENT.com – Jakarta. Dari obrolan santai di antara empat sahabat, lahirlah sebuah perjalanan rasa yang kini berlabuh di Jakarta Selatan.… Read More

1 day ago

Beasiswa Sang Surya 2025, Harapan Baru Mahasiswa Tempo

WARTAEVENT.com – Jakarta. Senyum merekah di wajah para mahasiswa Politeknik Tempo ketika menerima kabar bahagia menjadi penerima Beasiswa Sang Surya… Read More

2 days ago