WARTAEVENT.com – Singapura. Sebanyak 44 pemimpin muda dari 10 negara anggota ASEAN serta Timor-Leste – yang untuk pertama kalinya berpartisipasi – berkumpul dalam ASEAN Youth Fellowship (AYF) edisi keenam yang diselenggarakan dari tanggal 3 hingga 10 November 2024.
Program yang diselenggarakan setiap tahun oleh Singapore International Foundation (SIF) dan National Youth Council (NYC) Singapura, bertujuan untuk menghubungkan dan membina pemimpin muda yang berkembang, dengan fokus pada kolaborasi di sektor publik, swasta, dan masyarakat.
Baca Juga : Di ASEAN+ Youth Summit, Menparekraf Katakan Pemuda ASEAN Harus Berperan Ciptakan Lapangan Kerja
Pada forum kali ini, para Fellows berkesempatan mengunjungi berbagai lokasi inovatif di Singapura dan Laos, serta berdiskusi mengenai topik-topik utama seperti transformasi digital, inklusivitas, dan keberlanjutan di kawasan ASEAN.
Phetmany Viyadeth, Fellow dari Laos, menekankan pentingnya kerjasama dalam pendidikan untuk menciptakan masyarakat ASEAN yang lebih tangguh. “Dengan menciptakan kerangka kerja pendidikan bersama, kita dapat meningkatkan akses ke pendidikan berkualitas dan literasi digital di seluruh ASEAN untuk mendorong kemajuan jangka Panjang, ” ujar Phetmany.
Israruddin, Fellow dari Indonesia, berbicara tentang bagaimana ASEAN dapat memperkuat ketahanan regional melalui kerjasama lintas negara. “Dengan saling berbagi pengetahuan dan sumber daya, serta menciptakan sistem tanggap bencana yang kolaboratif, negara-negara ASEAN dapat saling mendukung selama masa krisis,” ujar Israruddin.
Para Fellows juga mengunjungi Vientiane dan Luang Prabang di Laos untuk merasakan budaya lokal dan berpartisipasi dalam kegiatan yang mendukung inovasi. Di Vientiane, mereka mengunjungi Makerbox Lao, sebuah ruang kerja komunitas yang menggunakan teknologi fabrikasi digital untuk proyek-proyek sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika.
Baca Juga : Menjadi Rangkaian Event KTT ASEAN, Begini Konsep dan Lokasi ‘Pesta Rakyat’ di Labuan Bajo
Di Luang Prabang, situs warisan dunia UNESCO, Fellows membuat kerajinan tangan di Ock Pop Tock, sebuah organisasi yang melestarikan seni tekstil tradisional Laos, yang menunjukkan pentingnya menjaga warisan budaya sambil mendorong kreativitas generasi muda.
Untuk mendorong para Fellows melanjutkan kolaborasi mereka setelah program berakhir, AYF Impact Fund diperkenalkan. Dana ini menyediakan S$5.000 untuk setiap inisiatif Fellow, atau hingga S$20.000 untuk proyek tim Fellows.
Salah satu proyek yang didukung adalah Portal Pemberdayaan Perempuan ASEAN, sebuah platform untuk perempuan di seluruh ASEAN untuk bertukar ide dan belajar satu sama lain mengenai isu-isu yang unik di kawasan ini.
Baca Juga : Indonesia dan Kepemimpinan di ASEAN
Janu Muhammad, Fellow dari Indonesia, berbicara tentang inisiatifnya yang menggunakan teknologi untuk memajukan sektor pertanian di ASEAN. Petani muda di Asia Tenggara menghadapi banyak tantangan, seperti rendahnya minat terhadap pertanian dan kurangnya akses terhadap teknologi.
“Melalui proyek ini, saya berharap dapat meningkatkan kesejahteraan petani muda melalui Kecerdasan Buatan (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk sektor hidroponik dan akuaponik,” ungkap Janu.
David Chua, CEO dari National Youth Council Singapura, menyatakan, AYF adalah platform utama untuk membina pemimpin muda ASEAN yang dapat memperkuat hubungan regional. Pemuda memainkan peran kunci dalam menghadapi tantangan besar yang dihadapi ASEAN, dan melalui program ini, mereka dapat memperluas wawasan serta jaringan mereka.
ASEAN Youth Fellowship 2024 telah berhasil mempertemukan para pemimpin muda dari seluruh ASEAN dan Timor-Leste untuk berkolaborasi dalam menciptakan solusi inovatif yang dapat mengatasi tantangan bersama di kawasan ini.
Baca Juga : Dalam The 50th ASEAN NTOs Indonesia Usung Konsep APTTTEN
Dengan adanya AYF Impact Fund, para Fellows diharapkan dapat melanjutkan dampak positif mereka dengan proyek-proyek yang bermanfaat bagi komunitas dan negara-negara ASEAN. Sebagai pemimpin masa depan, mereka diharapkan dapat memperkuat konektivitas, kolaborasi, dan keberlanjutan di kawasan ini, menjadikan ASEAN lebih inovatif dan terhubung. (*)
- Editor : Fatkhurrohim