Categories: Ekonomi

BIN Cigar Itu Bisnis yang Tidak Disengaja, Namun Mampu Ekspor ke 15 Negara

Dari Kiri ke Kanan: Febri Ananta Kahar, Owner dari Boss Image Nusantara (BIN Cigar) dan Direktur Utama BIN Cigar, Imam Wahid Wahyudi, sedang mengecek kualitas Cigar di pabrik, (23/11/2022).

WARTAEVENT.com – Jember. Menurut catatan Encyclopedia of American Indian Contributuions to the world (2009), akar kata Cigar berasal dari kebiasaan merokok bangsa Maya yang disebutnya sebagai Sikar.

Sejarah Cigar atau Cerutu kali pertama sampai ke Indonesia pun ternyata panjang. Bermula dari pelopor perkebunan tembakau di Deli, Sumatera Utara bernama Deli Maatschappij di tahun 1869 yang merajai pangsa pasar bahan pembungkus Cigar alias wraffer.

Baca Juga : Curhat Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rasa Piala Dunia

Bagai mengulang sejarah panjang tersebut, hadirnya bisnis Boss Image Nusantara (BIN) Cigar pun panjang. Meski mengaku jika bisnis BIN Cigar ini adalah ketidaksengajaan, karena pendiri pertama korporasi Cigar yang memiliki nilai ekspor sebesar Rp1,5 triliun ini, adalah ahli dalam penanaman tembakau, utamanya adal tembakau BNO (Besuki Na-Oogst) dan tembakau bawah naungan.

Mayoritas pekerja BIN Cigar adalah perempuan, karena perempuan lebih teliti, fokus, dan tidak buta warna.

Hal ini disampaikan oleh Febri Ananta Kahar, Owner BIN Cigar saat menjamu 25 media yang tergabung dalam Himpunan Anak Media (HAM) di pabrik wraffer BIN Cigar di Jember (23/11/2022) lalu.

Febri, sapaan akrabnya menjelaskan, untuk memiliki kualitas Cigar atau Cerutu berkelas internasional setara dengan yang di Kuba, bukanlah perkara mudah. Dapat dibayangkan, proses untuk menjadi Cigar yang siap digunakan ke konsumennya harus menempuh waktu sampai tiga tahun.

Baca Juga : Bupati Jember Sebut, Himpunan Anak Media Adalah Jendela Dunia

“Proses pembuatan Cigar mulai dari tanam tembakau membutuhkan waktu 3 tahun. Dan proses paling lama adalah pada bagian fermentasi yang membutuhkan waktu mencapai dua tahun,” ujar Febri.

Karyawan BIN Cigar sedang melapisi produk Cigar.

Ia menambahkan, pangsa pasar BIN Cigar tiap tahun terus bertumbuh. Beberapa faktor pertumbuhan tersebut dibantu akses jalur perdagangan ekspor oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Kementerian Perdagangan. “Dan satu hal lagi, hilangnya pangsa pasar Cerutu dari Havana Kuba yang kini 70 persen produksinya lari ke China,” katanya.

Baca Juga : Atasi Masalah Utama Pariwisata, Jember Gunakan Filosofi Makan Bubur Ayam

Pangsa pasar dalam negeri pun ternyata tak kalah manisnya. Meski penggemar Cigar tidak terlalu kelihatan, ternyata penikmatnya banyak, market sharenya mencapai 50-60 persen, sisanya impor.

Page: 1 2

Fatkhurrohim

Leave a Comment

Recent Posts

Amarterra Villas Hadirkan Momen Sakral Bali dalam Autograph Week

WARTAEVENT.com – Bali. Di tengah hiruk pikuk pariwisata Bali yang semakin dinamis, Amarterra Villas Resort Bali Nusa Dua mengajak para… Read More

3 hours ago

Tiga Koleksi Perdana Sepatu Basket Kolaborasi Shai dan Converse

WARTAEVENT.com – Jakarta. Bintang NBA sekaligus ikon gaya, Shai Gilgeous-Alexander, akhirnya meluncurkan sepatu signature pertamanya: SHAI 001. Koleksi perdana ini… Read More

9 hours ago

Golf House Bawa Gaya dan Teknologi Baru di Lapangan

WARTAEVENT.com – Jakarta. Dunia golf Indonesia kini punya alasan baru untuk tampil lebih bergaya di lapangan. Golf House, retailer ternama… Read More

9 hours ago

Gabriel’s Coffee Eatery: Meracik Hangatnya Tradisi di Era Modern

WARTAEVENT.com – Jakarta. Di tengah deretan kafe yang terus bermunculan di Gading Serpong, ada satu tempat yang terasa berbeda sejak… Read More

11 hours ago

Empat Sahabat “Berlayar” Lewat Burger: Kisah Bun Voyage Jakarta

WARTAEVENT.com – Jakarta. Dari obrolan santai di antara empat sahabat, lahirlah sebuah perjalanan rasa yang kini berlabuh di Jakarta Selatan.… Read More

18 hours ago

Beasiswa Sang Surya 2025, Harapan Baru Mahasiswa Tempo

WARTAEVENT.com – Jakarta. Senyum merekah di wajah para mahasiswa Politeknik Tempo ketika menerima kabar bahagia menjadi penerima Beasiswa Sang Surya… Read More

2 days ago