WARTAEVENT.com – Intan Jaya. Setelah 10 tahun terisolasi akibat konflik, Distrik Ugimba di Intan Jaya akhirnya kembali disambangi pemerintah. Harapan akan pembangunan dan kedamaian pun mulai menyala.
Di sebuah sudut Papua yang dikelilingi hutan lebat dan terjalnya pegunungan, berdiri Desa Ugimba—desa kecil yang selama satu dekade seolah hilang dari peta pembangunan.
Baca Juga : Tragedi di Puncak Carstensz: Dua Pendaki Wanita Meninggal Dunia, Maximus Tipagau Imbauan Hal Penting Ini
Pada hari, Sabtu (14/6/2025) menjadi babak baru bagi Ugimba. Bupati Intan Jaya, Aner Maisini, menjejakkan kaki di sana untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir, menembus keterasingan desa akibat konflik berkepanjangan.
Begitu helikopter rombongan mendarat di lapangan terbuka Ugimba, Bupati Aner Maisini langsung bersujud. Tangannya menepuk tanah, seolah menyapa bumi dan warganya yang sekian lama menunggu.
Baca Juga : Presiden Jokowi Resmikan Papua Youth Center, Maximus Bangga
“Ini adalah momen yang sangat kami rindukan. Kami datang karena kami ingin melayani masyarakat, dan masyarakat juga rindu kehadiran pemerintah,” kata Aner dengan suara penuh haru.
Kedatangan bupati bersama rombongan—terdiri dari Ketua Tim Penanganan Konflik Intan Jaya, Yoakim Mujizau, perwakilan DPRD Anas Kagoya, serta tokoh agama Pastor Yanuarius Yance Yogi—disambut meriah. Warga berkumpul, membawa hasil kebun, menyanyikan yospan, dan membentangkan simbol-simbol adat sebagai tanda penerimaan.
Baca Juga : Maximus Tipagau, Ajak Warga Timika Menggalakan Kebersihan Lebih dari Sekedar Sadar Wisata
Dalam pertemuan yang hangat, warga menyampaikan unek-unek mereka. Selama 10 tahun, tidak ada pembangunan, tidak ada pelayanan kesehatan, pendidikan pun tertinggal jauh.
“Kami harus jalan kaki setengah hari ke Sugapa untuk beli beras, garam, atau antar anak sekolah. Kalau ada yang sakit, hanya bisa pasrah,” ungkap Yohana Kogoya, ibu tiga anak, dengan mata berkaca-kaca.
Bupati pun mencatat satu per satu aspirasi masyarakat: pembangunan jalan, sekolah, puskesmas, dan pemberdayaan ekonomi. Aner menegaskan komitmennya untuk menjawab harapan ini.
Baca Juga : Dukung Generasi Muda Terampil, Yayasan Somatua Bekerja Sama dengan Pemda Papua Pegunungan
“Kami akan bawa semua aspirasi ini ke provinsi dan pusat. Kita harus bangun Ugimba bersama-sama, demi masa depan anak cucu kita,” tegasnya.
Pengelola operator pendakian Adventure Carstensz, Maximus Tipagau, mmenuturkan Ugimba selama ini dikenal di kalangan pendaki sebagai basecamp menuju Puncak Carstensz, atap tertinggi Indonesia.
Baca Juga : Wakil Presiden Dijadwalkan Meresmikan Somatua Training Center, Dari Putra Daerah untuk Papua
Namun potensi wisata ini belum tersentuh pembangunan. Ugimba punya kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Dengan dukungan pemerintah, kami yakin desa ini bisa maju, dan masyarakatnya lebih sejahtera,” ungkap Maximus Tipagau.
Sementara itu Pastor Yanuarius menambahkan, masyarakat siap bergandengan tangan menjaga keamanan demi pembangunan. “Kami lelah dengan konflik. Kami mau damai, kami mau maju,” katanya.
Baca Juga : Berlimpah Potensi Wisatanya, Ini Harapan Warga Papua di Hari Pariwisata Sedunia
Kunjungan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari jalan panjang yang harus dilalui Ugimba. Perlu kerja sama lintas pihak, kesungguhan pemerintah, serta keteguhan masyarakat menjaga kedamaian. Namun satu hal kini telah berubah: Ugimba tidak lagi sendiri. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian sudah install aplikasi WhatsApp ya.
- Editor : Fatkhurrohim