Cakap Digital dan Cakap Hukum Menjadi Bekal Penting dalam Bisnis Online
Adistiah Nathalini Sigilipu, sebagai pemateri ketiga, membahas tema “Perniagaan Digital dan Perilaku Konsumtif”. Menurut dia, belanja daring maupun luring memiliki peluang sama dalam mendorong masyarakat berperilaku konsumtif. “Motivasi belanja harus dilihat kembali karena tidak selalu aktivitas daring menjadi konsumtif,” ujarnya.
Haris Yusuf, sebagai pemateri terakhir, memaparkan tema “Perlindungan Hak Cipta di Ranah Digital”. Haris mengatakan, pemilik bisnis daring tak cukup hanya cakap digital, namun juga harus cakap hukum. “Jika diperlukan, lakukan konsultasi dengan pakar hukum bisnis untuk memahami hak cipta dan ruang lingkupnya,” terangnya.
“Apa tips pemasaran di media sosial agar efektif jika ingin menggunakan artis atau influencer?”, tanya Yayan Ardi, salah satu peserta Literasi Digital.
Satrio Amrullah mengatakan, melakukan promosi bukan hal merugikan dalam bisnis. Namun begitu, harus dicari sosok potensial untuk promosi.
“Lihat jumlah follower(pengikut), komentar, likeatau jumlah penonton video di media sosial. Selain itu, kesesuaian segmen pasar produk dengan pengikut influencer atau artis tersebut. Jika memang sesuai budget, lakukan biar produk makin dikenal,” tuturnya.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. [*]