Categories: News

Cara Atasi Hoaks di Media Sosial

WARTAEVENT.COM, Kab. Ngawi – Hoaks merupakan informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah benar. Tujuannya membuat masyarakat merasa tidak aman, tidak nyaman, dan kebingungan. Erna Eriana seorang Chief Executive Officer menjelaskan istilah hoaks ini sudah muncul dari abad 16. Akan tetapi, di masa itu hoaks beredar dari mulut ke mulut.

Lama kelamaan, hoaks ini berkembang dan disebarkan secara online. Di Indonesia sendiri, faktor penyebaran hoaks didasari oleh banyaknya pengguna internet dan tingkat literasi yang rendah. Hoaks ini juga dapat disebut sebagai kekacauan informasi yang dimaknai sebagai disinformasi dan misinformasi.

“Faktor ini menjadikan Indonesia pangsa pasar bisnis hoaks yang menggiurkan. 100 ribu situs hoaks yang di klik memberikan keuntungan 1,3 juta,” ujar Erna saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Selasa (7/9/2021).

Oleh karena itu, apabila kita menyebarkan berita hoaks sama dengan turut andil memberikan keuntungan kepada pembuat hoaks. Selain itu, kita juga berpartisipasi dalam menyebabkan ruang digital yang negatif, seperti banyak hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian. Lalu, kita turut andil terhadap kerugian materil dan immateril kepada korban hoaks. Dampak lainnya kita mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

“Wabah hoaks sudah menjadi masalah nasional. Terjadinya perpecahan dan perdebatan politik di media sosial. Kita bertengkar di media sosial,” tuturnya.

Dampak dari fenomena hoaks ini tentu mengganggu kerukunan, merugikan, meningkatkan potensi kriminalitas online, praktik pembodohan-untrust, hingga menghambat pembangunan. Ia menjelaskan, saat ini pemerintah telah memiliki upaya regulasi dalam mengatur hoaks, yakni dengan Undang-Undang No.11 tahun 2008 tentang ITE dan Permenkominfo No.19 Tahun 2014 tentang penanganan situs bermuatan negatif.

Adanya literasi digital bisa menjadi salah satu cara masyarakat tahu dan mampu menanggulangi hoaks. Cara mengidentifikasi hoaks, masyarakat bisa memperhatikan judul informasi. Judul yang spektakuler dan provokatif merupakan ciri-ciri hoaks. Kedua, tidak adanya sumber referensi yang jelas. Ketiga, terlalu sempurna untuk menjadi kenyataan atau terlalu mengerikan. Keempat, cocoklogi atau mencocokan secara paksa. Kelima, minta di-share atau diviralkan. Keenam, adanya manipulasi foto, serta URL atau alamat website yang meragukan.

Meski telah mengetahui dan mampu menidentifikasi berita hoaks. Masih banyak masyarakat yang diam terhadap peredaran berita hoaks yang masif ini. Menurut Erna, apabila kita tidak bertindak terhadap beredarnya hoaks sama dengan kita membiarkan itu tersebar. Pengguna internet seharusnya menjadi smart netizen yang mampu menyaring berita dan hoaks. Ia mengimbau, kita harus tetap hati-hati, mengevaluasi, mengoptimalkan konten positif, dan melaporkan hoaks.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Selasa (7/9/2021) juga menghadirkan pembicara, Ariefika Lisya (Dosen Desain Komunikasi Visual), Samsul Hadi (Dosen STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paran Ngawi), Sarri Rianna (Entrepreneur & CEO PT Nuswantara Adidaya Perkasa), dan Rinanti Adya Putri (Key Opinion Leader).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

redaksi wartaevent

Leave a Comment

Recent Posts

Xiaomi Indonesia Luncurkan Redmi 14C dengan Layar Terbesar dan Desain Modern

WARTAEVENT.com – Jakarta. Xiaomi Indonesia kembali mengguncang pasar smartphone dengan merilis Redmi 14C, sebuah perangkat terbaru dalam seri Redmi yang… Read More

10 hours ago

ARTOTEL Yogyakarta Persembahkan Pameran Seni “Under the Sun”

WARTAEVENT.com – Yogyakarta. ARTOTEL Yogyakarta kembali menjadi wadah bagi seniman lokal untuk mengekspresikan karya seni mereka dengan mempersembahkan pameran seni… Read More

10 hours ago

Wakil Indonesia Aris Sanjaya Menang di Kompetisi World Class Shanghai

WARTAEVENT.com – Shanghai. Aris Sanjaya, bartender berbakat dari BASE Bali, Indonesia, membuat Asia Tenggara bangga dengan meraih juara kedua dalam… Read More

1 day ago

Bintang Formula 1 Daniel Ricciardo Kembali Melintasi Australia Barat untuk Drive the Dream

WARTAEVENT.com – Australia. Tourism Western Australia resmi meluncurkan Drive the Dream putaran kedua, sebuah kampanye pariwisata berbasis road-trip yang menampilkan… Read More

1 day ago

Laporan Mercer Marsh Benefits 2024: Lonjakan Biaya Medis dan Solusi Tunjangan Kesehatan Karyawan

WARTAEVENT.com – Jakarta. Mercer Marsh Benefits meluncurkan laporan terbaru Indonesia Health and Benefits Study 2024, Kamis, (3/10/2024), di Jakarta. Dalam… Read More

1 day ago

Lidah Lokal Senayan Meriahkan Oktoberfest dengan ‘Octoboozed Fest’

WARTAEVENT.com – Jakarta. Lidah Lokal BAR, yang berada di ARTOTEL Gelora Senayan - Jakarta, turut memeriahkan Oktoberfest 2024 dengan tema… Read More

1 day ago