WARTAEVENT.COM, Kab. Malang – Tidak ada yang salah dengan menonton film pornografi selama tidak berlebihan. Bahkan bisa menjadi cara yang bagus untuk membangkitkan gairah dan mengeksplorasi fantasi Anda. Namun, yang perlu dikhawatirkan jika menontonnya berlebihan karena dapat berdampak negatif pada kehidupan Anda.
Hal itu dijelaskan, Nurchairiyah Harahap, Account Manager at Fuselab Integrated Creative Partner, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (16/11/2021).
Ia menambahkan, jika ternyata kebiasaan ini menjauhkan dari kehidupan nyata maka sebaiknya berupaya untuk menguranginya atau berhenti sama sekali.
Berikut enam tips cara mengurangi paparan pornografi, seperti:
Biasanya orang menonton porno bukan semata-mata karena benar-benar ingin menontonnya. Bisa jadi untuk mengalihkan perhatian dari sesuatu, atau pelarian dari kehidupan atau hubungan di dunia nyata. Memang jauh lebih mudah untuk mengalihkan perhatian daripada menghadapi hal-hal yang membuat tidak nyaman, katanya. Sehingga dengan Anda menyadari hal ini, akan mudah untuk mengetahui mengapa Anda bisa menghindari menonton porno.
Orang sering menonton film porno dan masturbasi sebagai bagian dari pengaturan suasana hati. Alih-alih menonton film porno, mengapa tidak melakukan olahraga di rumah yang akan melepaskan endorfin dan neurotransmiter lain yang membuat merasa nyaman.
Pemblokir konten pornografi, yang membuatnya sangat sulit untuk menemukan dan menonton film porno di laptop atau ponsel Anda.
Bersama mereka, Anda bisa menelusuri presentasi kecanduan pornografi sambil mendapatkan pendukung untuk berhenti menontonnya.
Anda bisa gunakan film porno sebagai hadiah setelah Anda mencapai sesuatu dalam hidup. Misalnya setelah menyelesaikan latihan. Atau sebagai hadiah setelah Anda berhasil terhubung dengan kehidupan nyata.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (16/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Rinold Aberson Pardede (Project Director at Bien Cult), Eka Rini Widya Astuti (Ketua Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual ITSNU Pasuruan), Zulham Mubarak (Ketua Umum Milenial Utas & Komisaris PT. Agranirwasita Technology Indonesia), dan M. Mario Alvin Supandhi (Content Creator & Influencer) sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
WARTAEVENT.com – Jakarta. Artotel Group dan PT Bandung Infra Investama (Perseroda) resmi menjalin kemitraan untuk mengelola ARTOTEL Kiara Artha Bandung,… Read More
WARTAEVENT.com – Ketapang. Menjelang puncak musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan kesiapan… Read More
WARTAEVENT.com – Yogyakarta. ARTOTEL Yogyakarta mempersembahkan acara istimewa Homeground: Magnificent Seven Intimate Fun Trail Run, Minggu (8/11/2024) mendatang, untuk merayakan… Read More
WARTAEVENT.comm – Jakarta. Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024 bukan hanya sekadar ajang penghargaan, tetapi juga merupakan upaya pemerintah untuk mendorong… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) sukses menggelar Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI)… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, kembali menggelar event Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, yang menampilkan 50 desa… Read More
Leave a Comment