Cara Membedakan Akun Sosial Media yang Real dan Fake
WARTAEVENT.com – Kediri. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan webinar Literasi Digital melalui aplikasi zoom dari bulan Mei hingga Desember 2021 mendatang.
Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab.
Penyelenggaraan Kegiatan webinar Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di Kabupaten Kediri pada hari ini Jum’at (13/08/2021) dengan mendatangkan 4 narasumber yaitu Jacob Win, Rizqi Amaliya Mashluucha S.Pd, M. Alvin Nur Choironi, Akhmad Firmannamal, Ph.D. dan A. Ridha Ardhillah, SH.
Pada acara kali ini, tema yang diangkat adalah “Yuk Cegah Cyberbullying”. Dan diikuti oleh 996 peserta dari berbagai kalangan masyarakat.
Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Akhmad Firmannamal, Ph.D. adalah sekarang ini banyak sekali akun fake di medsos yang mengarah ke ujaran kebencian.
Dan yang di sayangkan terkadang akun-akun fake tersebut menggunakan nama-nama publik figur. Bagaimana kita mengetahui ciri-ciri akun real dengan akun fake.
Dan pada saat itu Akhmad Firmannamal, Ph.D. langsung memberikan jawaban, caranya adalah pastikan status verified atau centang biru disebelah namanya.
Kalau sudah ada centangnya berarti akun tersebut adalah akun asli jika tidak maka akun tersebut belum pasti akun public figure. Lalu lihat jumlah followingnya apakah wajar atau tidak.
Tujuan utama Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar Literasi Digital ini karena diharapkan masyarakat Indonesia pada akhir tahun ini mencapai 10 juta orang terliterasi dan diharapkan meningkat menjadi 50 juta orang di tahun 2024 mendatang.
Literasi Digital yang mengakat tema besar Indonesia Makin Cakap Digital ini membahas 4 pilar utama Literasi Digital yakni, budaya bermedia (digital culture), aman bermedia (digital safety), etis bermedia (digital ethics) dan cakap bermedia digital (digital skills). [*]