Cara Mengatasi Berita Hoaks di Internet
WARTAEVENT.COM, Kota Madiun – Hoaks atau berita bohong semakin banyak terdengar di dunia maya. Kemudahan penyebaran pesan melalui media sosial memudahkan hoaks berkembang dengan cepat. Dalam hitungan menit saja sebuah informasi bisa di bagikan oleh banyak orang di internet yang mana saat ini biasa disebut dengan netizen.
Hal itu disampaikan, Dr, Mondry, Koordinator Humas PSIK FISIP UB & Koordinator Redaktur Koran Kampus “MIMBAR”, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu (22/9/2021).
Ia menerangkan, akibatnya, orang yang tidak menemukan kebenaran mudah gelisah dan jika dibiarkan, mereka bisa menimbulkan kerusuhan. Lanjutnya, sebagai seorang netizen yang cerdas, tidak semua berita yang disebar harus ditelan begitu saja. Jika tidak ingin terjebak dalam berita hoaks.
Untuk mencegah berita hoaks ada beberapa cara menghadapinya, seperti:
- Waspadai berita utama provokatif
Umumnya berita hoaks diberi judul yang sensasional dan provokatif, misalnya hanya mengarah langsung ke pihak tertentu. Isi beritanya juga bisa diambil dari berita resmi media, namun beberapa informasi telah diubah agar sesuai dengan keinginan pembuat hoaks. Lebih baik mencari berita serupa berdasarkan sumbernya sebelum termakan judul ada. Kemudian bandingkan isi keduanya, apakah sama atau sebaliknya. Jika jawabannya kontradiktif, bisa dipastikan itu adalah berita bohong.
- Periksa fakta
Salah satu cara yang bisa anda gunakan untuk menghindari berita hoaks adalah dengan cara memeriksa fakta. Anda bisa mengecek sumber berita apakah dari sumber yang terpercaya atau tidak. Jika informasinya bersumber dari aktor ormas, pengamat, atau tokoh politik, jangan cepat percaya. Anda bisa membandingkan satu sumber berita dengan berita lainnya agar anda bisa membedakan mana berita yang asli dan mana berita yang palsu.
- Periksa keaslian foto
Konten berita tidak hanya berupa teks saja, tetapi juga menyertakan foto bahkan video untuk mendukung konten berita tersebut. Namun saat ini sudah banyak teknologi yang bisa memberikan informasi bahwa foto atau video yang ada adalah asli atau pun tidak.
- Jelajahi alamat situs
Biasanya saat ini beberapa berita akan menyertakan situs yang terlihat terpercaya. Namun anda tidak boleh begitu saja percaya. Anda wajib menelusuri alamat situs apakah sudah diverifikasi sebagai lembaga pers resmi atau belum. Situs pindahlubang.com juga menyediakan berbagai tips yang sangat berguna.
- Melaporkan berita hoaks
Jika menemukan berita hoaks, terutama yang sudah masuk level berbahaya, tak ada salahnya melaporkannya ke media sosial tempat beritanya menyebar. Biasanya setiap media sosial sudah memiliki fitur Report untuk konten atau komentar yang didapati melanggar.
“Itulah cara menghadapi berita hoaks yang bisa Anda coba. Netizen harus lebih pintar dan lebih selektif dalam menelaah isi beritanya, jangan mudah terprovokasi. Jika masing-masing individu menerapkannya, tidak akan ada lagi kekacauan yang diakibatkan oleh penyebaran berita bohong. Menjadikan Indonesia bebas hoaks demi perdamaian dan keharmonisan seluruh masyarakat,” tutupnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu (22/9/2021) juga menghadirkan pembicara Yosep Rusfendi (Praktisi Komunikasi dan Digital Konten), Drs. R. Moerdjoko (Ketua Umum Persaudaraan Setia Hati Terate & Pengurus IPSI Kota Madiun), Eflina N. F. Mona (Mentor Public Speaking & Dosen BINUS University), dan Adinda Adia Putri (Medical Doctor) sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.