Cara Menghadapi Gelombang Revolusi Komunikasi yang Semakin Canggih
WARTAEVENT.com – Malang. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan webinar Literasi Digital melalui aplikasi zoom dari bulan Mei hingga Desember 2021 mendatang.
Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab.
Penyelenggaraan Kegiatan webinar Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di Kabupaten Malang pada hari ini Jum’at (29/10/2021) dengan mendatangkan 4 narasumber yaitu Rezha Sahhilny Amran, Bangkit Satria Agung Pamungkas , Maria Advianti, Royyan Nobeel dan Praseno Nugroho (KOL).
Pada acara kali ini, tema yang diangkat adalah “Bermedia Sosial Tanpa Cemas”. Dan Literasi Digital kali ini diikuti oleh 1.976 peserta dari berbagai kalangan masyarakat.
Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Bangkit Satria Agung Pamungkas adalah, untuk beberapa tahun kedepan kemungkinan atau pasti terjadinya revolusi komunikasi lagi. Bagaimana cara agar tidak tergerus dan bisa menerima kemajemukan yang ada di Indonesia di era tersebut.
Dan pada saat itu Bangkit Satria Agung Pamungkas langsung memberikan jawaban, ada kemungkinan akan terjadi revolusi komunikasi, karena telah banyak terjadi penelitian mengenai kecerdasan buatan.
Sehingga tidak dipungkiri akan ada tata cara revolusi baru. Caranya kita harus banyak mencari informasi dan mampu beradaptasi.
Tujuan utama Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar Literasi Digital ini karena diharapkan masyarakat Indonesia pada akhir tahun ini mencapai 10 juta orang terliterasi dan diharapkan meningkat menjadi 1.653 juta orang di tahun 2024 mendatang.
Literasi Digital yang mengakat tema besar Indonesia Makin Cakap Digital ini membahas 4 pilar utama Literasi Digital yakni, budaya bermedia (digital culture), aman bermedia (digital safety), etis bermedia (digital ethics) dan cakap bermedia digital (digital skills). [*]