Cryptocurrency dan NFT Meroket di Indonesia, Kemenkominfo Gelar Program Edukasi NFT dan Blockchain untuk Kaum Muda
Pada webinar tersebut, Syammas P. Sarbini dari Komunitas NFT Indonesia menyampaikan topik dasar-dasar NFT dan bagaimana pengaplikasiannya di dunia saat ini.
Sementara itu, Bhredipta Socarana dari Indonesian Youth IGF berbicara tentang literasi digital seputar sistem blockchain, implementasinya, serta sejauh mana pengguna di Indonesia paham mengenai manfaat dan potensinya.
Baca Juga : Batam Medical Blockchain Menarik Perhatian Tamu VIP GBA 2019
Pada tahun 2021, tercatat lebih dari 7,4 juta pemilik cryptocurrency yang ada di Indonesia, atau meningkat 85% dibandingkan tahun 2020. Pada awal tahun ini, Indonesia juga menjadi sorotan global awal setelah seorang mahasiswa, Sultan Gustaf Al Ghozali, berhasil menjual swafoto dirinya dalam bentuk NFT “Ghozali Everyday” dan meraup untung hingga 1 juta USD.
Namun Syammas P. Sarbini mengingatkan masyarakat agar tidak terburu-buru dalam berinvestasi. “Ghozali Everyday adalah anomali. Siapa pun yang ingin menjelajahi dunia NFT dan blockchain perlu fokus pada komunitas dan pertumbuhan, bukan pada menghasilkan uang dengan mudah,” ujarnya.
Baca Juga : Tiga Skill Masa Depan yang Paling Dicari Perusahaan
Dennis Adhiswara, seorang tokoh masyarakat dan kolektor NFT, mengungkapkan pendapat serupa. “Nilai dan potensi nyata NFT terletak pada teknologinya. Masyarakat perlu memahami dan mengetahui seluk beluk teknologi yang mendukungnya, memahami tantangannya, dan melindungi diri dari penipuan,” ujar Dennis.
Untuk mengantisipasi risiko dalam berinvestasi NFT, pemerintah telah menjalankan berbagai program literasi digital untuk mengedukasi masyarakat Indonesia, khususnya terkait keamanan navigasi teknologi dan keterampilan digital untuk dapat mengoptimalkan inovasi. [*]
- Editor : Fatkhurrohim