Dalam Investasi, Manajer Investasi Memiliki Peran Besar Berikut Ini Tips Memilihnya!
WARTAEVENT.com – Sumenep. Investasi diperlukan untuk menjaga nilai harta Anda tidak tergerus inflasi sekaligus dapat memenuhi beragam tujuan finansial Anda pada masa mendatang. Reksadana menjadi salah satu instrumen investasi yang dianggap aman dan tidak membuat pusing. Anda tidak perlu repot memilih jenis investasi untuk penanaman dana, melainkan bisa menyerahkan keputusannya kepada manajer investasi.
Hal itu diungkapkan, Ridan Muhtadi, Dosen FEBI IAI Miftahul Ulum, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, (19/7/2021).
Ia menjelaskan, manajer investasi adalah perusahaan atau perorangan yang telah mendapatkan izin usaha dari OJK untuk melakukan kegiatan usaha mengelola dana atau aset nasabah untuk diinvestasikan.
“Manajer investasi pun memiliki peranan yang besar untuk bisa memberi kepastian apakah produk reksa dana yang Anda pilih aman dan terlegalisasi dengan baik atau tidak,” kata Ridan yang juga seorang Kepala Dept. Riset Madura Idea Foundation.
Lanjutnya, tidak jarang manajer investasi dijadikan landasan kuat seseorang untuk memilih reksadana. Dengan manajer investasi yang baik dan mumpuni, diharapkan dana yang diserahkan dapat terkelola dengan baik dan memberikan potensi imbal hasil yang menarik.
“Manajer investasi adalah kunci dari kinerja reksadana Anda untuk bisa menghasilkan untung atau buntung. Pasalnya, sejumlah tugas dimiliki oleh manajer investasi ini terkait dengan dana kelolaan dari para nasabahnya, mungkin juga Anda,” ujarnya.
Berikut enam tips dalam memilih manajer investasi, yaitu:
- Legalitas dan memiliki izin OJK. Cek daftar manajer investasi yang telah memiliki izin usaha di reksadana.ojk.go.id.
- Pengalaman dan track record manajer investasi, lihat pengalaman manajer investasi yang akan dipilih melalui prospektus dan fund fact sheet reksadana,
- Histori kinerja manajer investasi, pelajari kinerja reksadana kelolaan manajer investasi yang akan dipilih terlebih dahulu. Salah satunya melalui fund fact sheet reksadana.
- Jumlah dana kelolaan manajer investasi. Besarnya jumlah dana kelolaan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih manajer investasi. Semakin besar dana yang dikelola, semakin banyak masyarakat yang percaya pada manajer investasi tersebut,
- Ketahui biaya yang dibutuhkan terlebih dahulu melalui prospektus dan fund fact sheet reksadana
- Imbal hasil. Manajer investasi tidak boleh menjanjikan imbal hasil tertentu dalam reksadana.
Ia menambahkan, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
“Reksadana sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka,” tutupnya.
Webinar Literasi Digital Nasional 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Senin (19/7/2021) ini juga menghadirkan pembicara Dr. Mohammad Hidayaturrahman (Dosen FISIP Universitas Wiraraja Sumenep), Edy Purwanto (Dosen FEB Universitas Wiraraja Sumenep), Fadh Rian Khoirul Achmad (Praktisi E-Commerce & Owner Maqis Store), dan Erra Fazhira sebagai Key Opinion Leader & Influencer.
Gerakan Nasional untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Dan melibatkan 110 lembaga juga komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.
Kegiatan yang diadakan di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten ini dilaksanakan secara virtual berbasis webinar. Dengan menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Dengan maksud dan tujuan utamanya membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (*)