Dampak Buruk Oversharing di Media Sosial
WARTAEVENT.COM, Kab. Magetan – Media sosial kini menjadi bagain yang tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat modern. Hal ini dikarenakan dengan adanya media sosial pengguna dapat mengakses untuk mendapatkan informasi serta hiburan yang mereka butuhkan.
Jean Christy Sihotang, Teacher at Ora et Labora Senior High School mengatakan, mengobrol dan mencurahkan isi hati (curhat) di era digital saat ini, tak lagi harus bertatap muka. Cukup duduk di rumah sendiri dengan menggenggam smartphone yang terkoneksi internet, Anda bisa langsung curhat di media sosial.
“Curhat di medsos sudah bukan hal yang asing. Namun, jika Anda posting di medsos untuk curhat secara berlebihan, awas bisa-bisa Anda tergolong orang yang oversharing. Alih-alih menarik interaksi teman-teman di dunia maya atas curhatan Anda, yang ada malah mereka jengah. Bahkan yang lebih parah, ketika Anda curhat di medsos tanpa pikir panjang bisa jadi masuk dalam kategori cybercrime,” ujar Christy, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Selasa (21/9/2021).
Ia menerangakan, tidak hanya itu, curhat secara daring juga bisa mengundang risiko bullying, pelecehan, hingga perselisihan, baik personal maupun profesional. “Soal curhat memang urusan pribadi. Namun, bila itu dilakukan secara online, Anda tak lagi punya kendali karena sudah jadi konsumsi publik,” terangnya.
Menurutnya, oversharing terjadi akibat ketidakmampuan seseorang menjaga batas-batas kehormatan dalam berperilaku. “Reaksi orang-orang terhadap apapun yang Anda bagikan melalui medsos juga tidak mungkin bisa dikontrol. Namun, Anda masih dapat memilih untuk tidak berbagi jika itu dapat merugikan Anda di kemudian hari,” jelasnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Selasa (21/9/2021) juga menghadirkan pembicara Sari S. Riana (CEO at PT NAP Committee of Ind Chamber of Commerce (Kadin) Committe of Ind Hotel Association of DKI Jakarta (PHRI DKI)), Hala Al Harti (Guru Madrasah Internasional School), Firda Hariyanti (Dosen Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Pasuruan), dan Apsari Siwi Budi Bestari sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.