Dampak Covid-19 AELI Merugi Triliunan Rupiah
wartaevent.com – Jakarta. Asosiasi Experiential Learning Indonesia (AELI) adalah provider Experiential Learning (EL) penyedia layanan Program Capacity Building berbasis pengalaman di Indonesia dalam survey terkait Covid-19 menyatakan mengalami dampak yang cukup besar.
Diperkirakan terdapat 1.687 hingga 2.169 Program Capacity Building anggota AELI yang ditunda atau dibatalkan di seluruh Indonesia. Berdasarkan hasil ini diperkirakan terdapat 9.372 hingga 12.050 jumlah Program Capacity Building yang ditunda atau dibatalkan di seluruh industri provider EL di Indonesia.
Baca Juga : Satu Dekade AELI, Momentum Untuk Kemajuan EL di Indonesia
Nurfahmi, Ketua Umum AELI mengungkapkan, diperkirakan terdapat Rp445 – 761 miliarjumlah nilai program capacity building yang dibatalkan atau ditunda di seluruh anggota AELI di seluruh Indonesia.
“Berdasarkan hasil ini diperkirakan terdapat Rp1.187 – 2.015 Triliun jumlah nilai program capacity building yang dibatalkan atau ditunda di seluruh Industri Provider EL di seluruh Indonesia,” ungkap Nurfahmi.
PHK Tenaga Kerja
Tak hanya itu, dari sisi tenaga kerja AELI pun memperkirakan sebanyak 954 orang tenaga kerja tetap dan 1.651 orang tenaga kerja lepas ikut terdampak dari wabah ini. Dan, diperkirakan sekitar 1.928 orang tenaga kerja tetap dan 3.374 orang tenaga kerja lepas yang terdampak di seluruh industri provider EL di Indonesia.
“Diperkirakan pula 64% dari dari jumlah tersebut atau sekitar 610 orang hingga 2.160 orang Tenaga Kerjaakan terkena dampak mulai dari bulan April hingga Juni 2020 baik itu berupa dirumahkan ataupun pemutusan hubungan kerja,” tambahnya.
Baca Juga : Rakernas AELI : Bersinergi di Segala Bidang
Nurfahmi pun menjelaskan bahwa hasil survey asosianya yang lebih dikenal awam sebagai provider outward bound (outbound), jika pandemi Covid-19 terus berlarut-larut sekitar 64 persen provider EL yang sebagian besar adalah UMKM hanya mampu bertahan selama 1-3 bulan.
Pada bulan Juni 2020 mendatang diperkirakan aka nada 962 provider di Indonesia yang akan tutup usahanya alias gulung tikar.
Berharap Stimulus dari Pemerintah
Merujuk pada hasil survey atas Covid-19, AELI berharap kepada pemerintah agar dapat; memberikan kebijakan stimulus ekonomi bagi industri experiential learning Indonesia berupa pembebasan iuran BPJS ketenagakerjaan dan kesehatan, solusi terkait modal kerja dan solusi terkait hutang usaha.
AELI pun berharap pada pemerintah untuk menjadikan anggotanya sebagai mitra bagi pemerintah dan dunia usaha untuk meningkatkan SDM agar dapat kembali bangkit setelah wabah Covid-19 berakhir. [*]