Dampak dan Perkembangan Teknologi di Indonesia
WARTAEVENT.COM, Kab. Nganjuk – Teknologi adalah salah satu unsur pokok dalam pembangunan yang terencana. Tanpa adanya perkembangan teknologi, maka perubahan zaman tidak akan secepat dan secanggih seperti sekarang. Adapun kecanggihan teknologi informasi yang kita nikmati saat ini merupakan buah hasil yang dimulai dari proses panjang puluhan atau bahkan ratusan tahun kebelakang.
Hal itu diungkapkan, Stephanie Olivia, Tenaga Ahli DPR RI, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Senin (29/11/2021).
Ia menambahkan, terlepas dari pesatnya evolusi teknologi, dampak positif maupun negatif di lingkungan pun tidak bisa dihindarkan. Tidak hanya berdampak ke sektor komunikasi, namun juga terasa hingga sektor pendidikan, manufaktur, kesehatan, hingga sistem pertahanan.
“Terlepas dari dominasi yang terjadi, perkembangan teknologi seakan menjadi pisau bermata dua, dimana selain membawa manfaat juga sewaktu-waktu bisa melukai. Berikut ini merupakan dampak positif dan negatif perkembangan teknologi yang banyak terjadi,” jelasnya.
Ada banyak pengaruh positif yang ditimbulkan berkat adanya perkembangan teknologi. Beberapa contoh positif dari perkembangan teknologi bisa dilihat di bawah ini:
- Membuka Lapangan Kerja Baru
Berkat adanya internet, saat ini ada puluhan jenis pekerjaan baru yang tersedia di Indonesia. Mulai dari admin sosial media, programmer, web developer, SEO Specialist, content writer, dan masih banyak lainnya.
- Mempermudah Pertukaran Informasi
Jika di era 90-an dulu informasi masih menyebar melalui surat kabar, radio, televisi, atau telegram. Maka di periode tahun 2010-an penyebaran informasi mayoritas terjadi secara online melalui internet. Kelebihan dari teknologi ini adalah adanya distribusi konten yang hampir mendekati real time, dan bisa diakses selama 24 jam.
- Memudahkan Proses Jual-beli
Siapa yang tidak kenal Shopee? Website e-commerce yang memiliki warna khas jingga tersebut saat ini mendominasi pasar jual-beli secara online di Tanah Air. Tak main-main, setiap bulan ada jutaan transaksi yang terjadi di website ini. Alhasil, sahabat Qwords tidak perlu pusing mencari mall jika lokasi tempat tinggal berada di daerah terpencil.
Jika dibandingkan dengan dampak positif, kemunculan dampak negatif perkembangan teknologi sejatinya masih belum banyak dirasakan oleh pengguna di Indonesia. Kendati demikian, sebenarnya ada banyak bahaya yang mengancam generasi muda jika kita tidak mampu mengontrol diri sendiri.
Beberapa contoh dampak negatif perkembangan teknologi bisa dilihat melalui daftar berikut ini:
- Menurunnya Sosialisasi Antarmanusia
Salah satu akibat dari munculnya alat komunikasi adalah mulai berkurangnya sentuhan atau interaksi antarmanusia secara langsung. Saat ini, mayoritas orang bahkan terkesan “menggampangkan” karena apa-apa sudah bisa dilakukan secara online.
- Teknologi Menggantikan Manusia
Revolusi ini tercatat meninggalkan dampak mendalam bagi kondisi sosial, dimana di satu sisi mampu memberikan keuntungan produksi, namun di sisi lain mengurangi tenaga kerja secara signifikan.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Senin (29/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Widya Pramusetyo (Aktivis Teknologi Informasi), Erna Eriana (CEO Cleoparta Management), Dr. H. Sopingi (Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk), dan Meitha Kurniasari (Experienced Secretary to BOD) sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.