Dampak Gadget Pada Tumbuh Kembang Anak
WARTAEVENT.com – Magetan. Cara paling mudah bagi orang tua zaman now untuk menenangkan anak yang rewel adalah dengan memberikan gadget. Namun, tahukah bahwa kebiasaan ini sebenarnya tidak disarankan.
Berdasarkan data yang dilansir New York Times, 70% orang tua mengaku mengizinkan anak mereka (usia 6 bulan – 4 tahun) untuk bermain perangkat mobile, ketika mereka sedang mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Selain itu, 65% melakukan hal serupa untuk menenangkan anak saat berada di tempat umum.
“Fenomena ini sungguh membahayakan. Bila anak-anak nggak bisa lepas dari “permen digital” ini, maka bisa memberikan pengaruh negatif bagi perkembangan sosial mereka,” ujar Sovik Pusparini, Bakesbangpol Kabupaten Kediri dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Rabu (27/10/2021).
Lanjutnya, bermain video game bisa meningkatkan kemungkinan depresi pada anak. Ketika anak punya masalah, pelarian termudah dengan bermain video game. Tanpa disadari, hal itu akan menimbulkan ketergantungan dan menyebabkan mereka makin terisolasi dari kehidupan sosial.
“Mereka akan rentan terhadap depresi ketika “dipaksa” untuk berhadapan dengan dunia nyata. Enggak cuma itu, pengaruh gadget pada anak juga membuat nilai-nilai pelajaran mereka cenderung tidak bagus,” ujarnya.
Ia menambahkan, anak-anak kerap memprioritaskan bermain gadget dibandingkan dengan belajar. Oleh sebab itu, orang tua seharusnya selalu mengawasi penggunaan gadget pada anak. Misalnya, membatasi durasi penggunaan selama dua jam sehari untuk anak-anak, atau maksimal tiga jam bagi mereka yang menginjak usia remaja.
“Gadget maupun gawai elektronik yang berada di kamar anak, bisa saja memberikan pengaruh negatif terhadap waktu istirahatnya. Contohnya, melihat-lihat media sosial, menonton video, bermain game, atau chatting berjam-jam, enggak jarang membuat mereka untuk tidur lebih larut,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan, sebaiknya orang tua tidak menempatkan TV dan komputer di kamar tidur anak. Bukan hanya itu, cobalah meminta mereka untuk mematikan ponselnya menjelang waktu tidur. “Bermain ponsel menjelang waktu tidur juga bisa menurunkan kualitas tidur,” ujarnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Rabu (27/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Laila Chairy (Dosen & Praktisi komunikasi), Amidatus Sholihat (Wakil Rektor III ITSNU Pasuruan), dr. Ifada Rahmayanti (Owner Klinik Anak & Praktisi Pendidikan dan Kesehatan), dan Meitha Kurniasari (Experienced Secretary to BOD) sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Dan melibatkan 110 lembaga juga komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.
Kegiatan yang diadakan di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten ini dilaksanakan secara virtual berbasis webinar. Dengan menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Dengan maksud dan tujuan utamanya membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (*)