WARTAEVENT.com – Bulukumba. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada hari ini Kamis (04/11/2021) di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Kolaborasi ketiga lembaga pada acara kali ini, tema yang diangkat adalah “Menjadi Juara dengan Sekolah Daring”. Dan diikuti oleh 526 peserta dari berbagai kalangan masyarakat.
Ada 4 narasumber pada sesi sesi webinar siang ini, di antaranya Pendiri @Beasiswa10000 dan @indonesianevent serta Mahasiswa Berprestasi I Nasional dan Terinspiratif Kemenristekdikti RI 2019, Safhira Alfarisi; Psikolog, Oriza Sativa; Dosen UIN Alauddin Makassar, Andi Fauziah Astrid; serta CIO Yayasan Karampuang, Amriadi Muhdar.
Safhira, pemateri pertama membawakan materi kecakapan digital bertema “Sukses Belajar Daring dengan Kemampuan Literasi Digital”. Menurutnya, penguasaan literasi digital yang mencakup keterampilan praktis dan fungsional, komunikatif, kreatif, kolaboratif, kritis dan evaluatif, pemahaman sosial dan budaya, kurasi informasi, serta aman berinternet jadi hal penting penunjang pencapaian prestasi.
“Kesungguhan belajar, aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler atau organisasi dan mengikuti lomba, serta produktif berkarya merupakan beberapa tips untuk tetap berprestasi saat pandemi,” jelasnya.
Pemateri kedua Oriza, menyampaikan materi etika digital berjudul “Kenali Bahaya Pornografi sebagai Bagian dari Kecanduan Internet”. Ia mengatakan, era yang serba digital memungkinkan anak terkoneksi dengan gawai dan terus aktif di dunia maya.
Tanpa kontrol yang baik, aktivitas ini dapat menimbulkan adiksi internet yang bisa mengarah pada kecanduan pornografi. “Orang tua perlu mendampingi dan mengontrol anak berinternet di samping memberikan pemahaman edukasi seks sejak dini guna menghindarkannya dari bahaya pornografi,” ungkapnya.
Sementara itu Andi Fauziah sebagai pemateri ketiga membahas tema budaya digital tentang “Literasi Digital bagi Tenaga Pendidik dan Anak Didik di Era Digital”.
Menurut dia, baik pendidik maupun anak didik harus terus meningkatkan keterampilan digital agar adaptif dan memaksimalkan kemajuan teknologi dalam pembelajaran daring. “Pengetahuan dan keterampilan digital yang terus diperbarui akan menunjang keberhasilan belajar daring,” ujarnya.
Amriadi, pemateri pamungkas mengurai topik “Menjaga Keamanan Digital Anak di Dunia Maya”. Ia mengatakan, akses digital anak dan pemerataan infrastruktur digital ke daerah meningkat, terlebih selama masa pandemi.
Efek negatifnya, berbagai ancaman siber seperti perundungan hingga kecanduan mengintai mereka. “Pengawasan dan bimbingan dari orang tua jadi faktor utama yang mampu menangkal dampak negatif dunia maya bagi anak,” tegasnya.
Salah satu pertanyaan menarik peserta adalah tentang bagaimana mengatasi permasalahan kemalasan, plagiarisme, dan kurangnya kreativitas dalam belajar daring.
Narasumber menjelaskan bahwa pertanyaan ujian bisa disampaikan secara lisan, jika ujian tertulis maka manfaatkanlah perangkat lunak turnitin atau cek manual jawaban siswa untuk mendeteksi dan menghindari plagiarisme. Kembangkan pula kreativitas mengajar dengan metode yang terus diperbarui agar belajar daring tak monoton dan membosankan.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. [*]