Site icon WARTAEVENT.COM

Danau Paisu Pok: Warisan Alam, Cerita Leluhur dan Permata Wisata Penggerak Ekonomi

WARTAEVENT.com – Banggai Kepulauan. Di pelosok Desa Luk Panenteng, Kecamatan Bulagi Utara, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, tersimpan sebuah permata alam bernama Danau Paisu Pok.

Dikelilingi hutan tropis yang lebat dan airnya yang bening kebiruan, danau ini tak hanya menyuguhkan panorama yang menenangkan jiwa, tapi juga menyimpan cerita turun-temurun yang telah menjadi bagian dari jati diri masyarakat lokal.

Baca Juga : Bukit Silancur : Spot Foto Sunrise dengan Deretan Gunung Populer di Jawa Tengah dan Yogyakarta

Kepala Seksi Pemerintahan Desa Luk Panenteng sekaligus pemilik lahan danau, Apriadi Puadaeng, menjelaskan, Danau Paisu Pok bukan sekadar hasil bentukan alam biasa.

Danau ini terbentuk dari suatu fenomena alam yang diyakini sebagai campur tangan Tuhan Yang Maha Esa. “Tuhan menciptakan Danau Paisu Pok sedang tersenyum,” lanjutnya.

Di tengah syukuran keluarga tersebut, muncul mata air dari dalam tanah, membesar tak terkendali hingga menelan korban dan membentuk danau seperti yang kita kenal sekarang.

Nama “Paisu Pok” sendiri berasal dari bahasa Banggai: Paisu berarti air, dan Pok berarti hitam—Air Hitam. Dahulu, air yang keluar berwarna gelap, dipercaya berasal dari persembahan hewan dalam ritual adat.

Baca Juga : Menerima Suhu Dingin, Menikmati Panorama Gunung Bromo

Namun seiring waktu, Danau yang memiliki luas 1,2 hektare dan kedalam antara 10-20 meter ini  air danau berubah menjadi jernih, biru, dan sejuk, menciptakan kontras yang memesona antara sejarah dan keindahan masa kini.

Uniknya, warna air danau berubah-ubah: biru bening saat tenang, hijau ketika debit air rendah, dan bahkan bisa berubah kembali ke hitam saat terjadi fenomena alam seperti gempa.

“Saat gempa Palu mengguncang (tahun 2018), air danau ini sempat kembali ke warna asalnya—hitam legam—sebelum kembali jernih sepekan kemudian,” cerita Apriadi, saat ditemui di lokasi, Sabtu, (12/4/2025).

Baca Juga : Begini Konsep Hospitality Para Leluhur Borobudur, Simak Filosofi yang Sudah Mulai Memudar

Di bawah permukaan airnya, tersembunyi batang-batang kayu ratusan tahun yang tetap utuh, menambah nuansa magis dan memperkuat narasi historis danau ini. Tak heran, bagi banyak wisatawan, berkunjung ke Danau Paisu Pok seperti memasuki ruang waktu—tempat legenda dan realitas berbaur tanpa sekat.

Di tahun 2018, menjadi titil balik, Danau Paisu Pok dikembangkan menjadi daya Tarik wisata unggulan. Pemerintah Desa melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) berkolaborasi mengembangkan menjadi wisata air.

Transformasi ini semakin kuat saat Bank Indonesia melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) memberikan bantuan infrastruktur strategis, seperti pembangunan dermaga, jalan akses, gapura, pagar pembatas, toilet, hingga ruang ganti.

“Ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tapi juga menciptakan rasa aman dan nyaman bagi para wisatawan,’ lanjut Apriadi mengenang bantuan dari Bank Indonesia yang begitu berarti bagi kawasan wisata ini.

Baca Juga : Menikmati Kemewahan Life on Board Menggunakan The Trans Luxury Yacht

Pasca pembangunan inffrastruktur dari Bank Indonesia, jumlah kunjungan wisatawan kian melonjak hingga 50%. Kini, Danau Paisu Pok tak hanya dikunjungi oleh wisatawan lokal dari Luwuk, Palu, dan sekitarnya, tetapi juga dari luar Sulawesi, Jawa, Kalimantan, bahkan mancanegara—dari Amerika, Jerman, hingga Spanyol.

Selama libur Lebaran 2025, tercatat lebih dari 1.600 pengunjung mendatangi danau ini. Untuk mengatur kenyamanan, Pokdarwis menerapkan sistem batasan pengunjung per jam. Tiket masuk pun sangat terjangkau: Rp5.000 di hari biasa dan Rp10.000 saat akhir pekan dan libur nasional.

Selain peningkatan jumlah wisatawan, UMKM lokal pun mulai tumbuh. Dua toko kecil kini menjual oleh-oleh, makanan khas, dan merchandise. Omzet pun meningkat, terutama saat akhir pekan dan hari libur, bisa mencapai lebih dari Rp500 ribu per hari.

Tidak hanya itu, masyarakat desa kini tergabungg dalam Pokdarwis pun mendapatkan penghasilan dari jasa penyewaan paddle board, perahu, alat snorkeling, hingga dokumentasi wisata.

Proses Geologis dan Ekosistem yang Unik

Anggota Pokdarwis Danau Paisu Pok, Mario, menyampaikan versi lain dari kisah danau ini. Menurutnya, terbentuknya Danau Paisu Pok bisa juga dijelaskan lewat proses geologis alami selama ribuan tahun, menciptakan ekosistem unik yang mendukung beragam flora dan fauna.

Warna hitam yang pernah terlihat bisa jadi berasal dari lamun, tanaman air, dan pantulan batang pohon tua di dasar danau, yang tertutup kanopi hutan lebat.

Danau Paisu Pok kini menjadi simbol kolaborasi, antara warisan leluhur, kekuatan alam, semangat masyarakat lokal, dan dukungan lembaga nasional. Ia adalah contoh destinasi wisata yang dikelola oleh desan berbasis kearifan lokal yang berhasil menggeliat lewat narasi, kerja sama, dan mimpi besar yang tetap membumi.

Baca Juga : Sebelum Gempa Melanda Turki, Wisatawan Indonesia Temukan Fenomena Alam Unik Berikut Ini

Dengan pengelolaan yang terus berkembang, harapannya Danau Paisu Pok tak hanya akan dikenal di tingkat nasional, tapi juga menjadi ikon wisata alam Indonesia yang mendunia, dengan tetap menjaga nilai-nilai luhur, cerita leluhur, dan harmoni dengan alam. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Exit mobile version